Apa Perbedaan Salat Tahajud, Qiyamul Lail, dan Tarawih? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat!

28 Januari 2022, 19:47 WIB
Ustaz Adi Hidayat ungkap salat tahajud yang sia-sia. /YouTube/Dakwah Islam Bersama

KILAS KLATEN - Terkadang dari kita sering salah kaprah dengan perbedaan salat tahajud, tarawih, dan qiyamul lail. 

Meskipun sama-sama dikerjakan di malam hari, ketiga salat sunah tersebut memiliki beberapa perbedaan yang perlu kita ketahui.

Salat Tahajud

Tahajud secara bahasa berarti tidur dan terjaga. Salat tahajud juga disebut sholat di malam hari. Mutahajid memiliki arti orang yang mendirikan sholat di malam hari setelah tidur. 

Dari segi estimologi, Tahajud secara istilah syara’ yaitu sholat secara sukarela di malam hari di luar kewajiban dan tahajud itu adalah sunah dalam syariat.  

Baca Juga: Resmi! Daftar Pemain Pelantas PBSI Tahun 2022 Dirilis, Sejumlah Nama Besar Dicoret

Nabi Muhammad SAW. terbiasa melaksanakan sholat tahajud.  

Ustaz Adi Hidayat menyebutkan melalui akun ceramah yang diunggah di akun YouTube Dakwah Hikmah bahwasannya salat tahajud dilakukan setelah kita tidur di malam hari. 

Perlu kita ketahui bahwa waktu terbaik melaksanakan salat tahajud adalah dilakukan pada sepertiga malam terakhir.

Qiyamul Lail

Qiyamul Lail menurut Ustaz Adi Hidayat adalah salat sunah yang dilakukan tanpa tidur di malam hari selepas salat isya hingga terbitnya fajar.

Ketika kita sedang lelah luar biasa dan merasa tidak yakin bisa terbangun di sepertiga malam, maka kita bisa melaksanakan dua atau empat rakaat kemudian ditambah satu rakaat salat witir. 

Salat Tarawih

Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa salat tarawih merupakan salat qiyamul lail. Tarawih itu hanya nama yang berbentuk sifat saja. Salat lail yang bersifat tarawih ini dilakukan ketika bulan Ramadan tiba. 

Secara terminologi, kata tarawih berasal dari kata raahatun yang berasal dari kata ruuhuh (sesuatu yang tenang, nyaman) dan raahatun (jeda, jeda, jeda). 

Setiap melakukan salat tarawih melakukan jeda dan berdoa kepada Allah. 

Sehingga jika digabungkan salat tarawih memiliki makna suatu salat yang memiliki jeda dan berakhir dengan ketenangan.

Baca Juga: Rahasia Obat Kuat Alami dan Cara Mengatasi Lemah Syahwat Menurut dr Zaidul Akbar

Rasulullah beristirahat dalam salat malamnya di antara tiap-tiap empat rakaat. Salat tarawih adalah salah satu salat nawafil (sunnah) yang ditetapkan berjamaah, dan salat tarawih itu sunah muakad yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Banyak pendapat ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih. Ada yang menyatakan 11 rakaat, dan lainnya mengatakan 23 rakaat.

Baca Juga: Nasib Anak Hasil Zina Menurut Islam, Tetap Bisa Jadi Kekasih Allah dan Masuk Surga di Akhirat

Lalu, setelah mengerjakan salat witir, kita diperbolehkan salat lail lagi. Misalnya, ketika malam hari kita tidak yakin bisa bangun untuk bangun di sepertiga malam, maka kita laksanakan salat witir.

Ketika terbangun di sepertiga malam, kita bisa melakukan salat lail lagi tanpa melakukan witir lagi karena telah dilakukan sebelum tidur. 

Pendapat ini pun telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan HR. Muslim.

Hadis tersebut menyebutkan bahwa Rasullah SAW. mengerjakan salat witir satu rakaat karena saat itu dikira telah fajar dan salat lail kembali dua rakaat ketika fajar datang. 

Semua ulama pun menyepakati kebolehan melakukan salat malam lagi setelah salat witir.***

 

Editor: Inas Alimaturrahma

Sumber: YouTube Dakwah Hikmah

Tags

Terkini

Terpopuler