Adab Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Pahami

19 Maret 2023, 15:22 WIB
Adab Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Pahami /yedi supriadi/deskjabar

KILAS KLATEN - Ramadhan kini tinggal menghitung hari, biasanya sebagi tradisi umat muslim berbondong-bondong ke makam untuk melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur merupakan amalan yang disunnahkan Rasulullah SAW. 

Menginjakkan kaki di kubur atau berziarah kubur mempunyai adab yang harus diketahui. Supaya tidak salah dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Berikut adab ziarah kubur yang perlu diketahui,

1. Mengucapkan Salam

Ketika sampai di pemakaman,disunnahkan untuk mengucapkan salam. Salam yang dilantunkan adalah 'Assalamualaika dara qaumin mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun'.

Arti dari doa di atas adalah "Semoga keselamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian,".

Baca Juga: Mengenal Munggahan Tradisi Adat Sunda dalam Menyambut Bulan Ramadhan

2. Tidak Berjalan dan Duduk di Atas Makam

Dilarang berjalan atau duduk di atas makam, larangan saat ziarah kubur dengan berjalan di atas makam telah ada dalam H.R Muslim. 

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dijelaskan sebagai berikut:

"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur" (H.R Muslim).

3. Tidak Mengenakan Alas Kaki Saat Memasuki Makam

Adab ziarah kubur selanjutnya adalah disunnahkan untuk tidak mengenakan alas kaki seperti sandal saat memasuki makam. Bukan tanpa alasan. Hal ini bertujuan untuk menghormati leluhur.

Selain itu, dalam Hadits Riwayat Abu Daud pun dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah menegur umatnya yang memakai sandal saat memasuki makam. Lantas, umat tersebut melepas dan melempar sandalnya.

4. Mendoakan

Tujuan utama seseorang melakukan ziarah kubur adalah untuk mendoakan leluhur. Disarankan membaca surat pendek seperti surat Al-Qadr sebanyak 7 kali. Surat Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlas, dan ayat Kursi sebanyak 3 kali.

Selain itu, doa yang dipanjatkan adalah doa memohon ampunan atas apa yang pernah leluhur lakukan, lapangkan kubur, dan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Saat berdoa disunnahkan menghadap kiblat.dan mengangkat tangan. Menangis di pusara makam juga diperbolehkan. Sebab, dulu Rasulullah SAW pernah menangis di makam ibunya. Namun, tidak boleh berlebihan.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Ruwahan Menjelang Ramadan dalam Budaya Jawa

5. Tabur Bunga dan Air

Alasan menaburkan bunga pada makam adalah karena aromanya yang wangi. 

Bunga yang sering dipilih untuk berziarah meliputi kenanga, kantil, melati, mawar merah, mawar putih, melati gambir, dan sedap malam. Ketujuh bunga itu kerap disebut 'bunga tujuh rupa' yang memiliki aroma wangi dan sakral.

Namun, saat ini ziarah kubur tidak diwajibkan  membawa bunga tujuh rupa. Bunga yang sering digunakan untuk tradisi tabur bunga adalah melati, mawar, dan kenanga.

Itu adab ziarah kubur, terapkan saat mengunjungi makam. Meskipun tidak terlihat, tetap hormatilah leluhur kita. Doakan, karena sangat bermakna untuk mereka.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler