Seorang hamba haruslah mengingat bahwa dengan berjanji untuk bertaubat ia sama saja telah melakukan perjanjian dengan Tuhannya Yang Maha Agung, yakni Allah SWT.
Perjanjian ini tentu akan selalu ditagih oleh Allah SWT. Oleh karena itu, seorang hamba harus memegang janjinya dan menjaganya jangan sampai diingkari.
Cara agar tidak mengingkari janji dengan Allah adalah dengan selalu menghadirkan musyarathah setiap ia tergoda melakukan suatu maksiat.
Dengan musyarathah ini, seorang hamba yang ingin sukses bertaubat akan bisa istiqomah untuk menghindari segala maksiat.
3. Muhasabah diri
Setelah menghadirkan musyarathah, kita perlu muhasabah diri atau introspeksi dan evaluasi diri. Seorang hamba yang enggan mengevaluasi diri tentu ia tidak akan tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan atau kezaliman.
Dengan mengetahui kesalahan dan kekurangannya, maka ia akan bangkit dari jurang dosa dan keinginannya untuk bertaubat semakin besar.
Terkait dengan hal ini, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hasyr: 18 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Baca Juga: Manfaat dan Keutamaan Dzikir di Waktu Fajar, Begini Kata Ustaz Adi Hidayat