Baca Juga: Mengapa Gerhana Matahari Sebagian Lebih Lama Dibandingkan Dengan Gerhana Matahari Total?
Tujuannya tidak lain untuk mendorong manusia berpikir, bahwa sesuatu yang terlihat itu belum tentu ada, dan yang “ada” belum tentu terlihat.
“Seperti Allah sendiri; dzat yang wujud-Nya hakikat, bahkan Allah itu wajib wujud-Nya tetapi tidak bisa dilihat, kadang hal yang tidak wujud malah bisa terlihat,” ungkap Gus Baha.
Sebagaimana dinukilkan oleh Gus Baha dalam Quran surat An nur penggalan ayat 39 yang terjemahannya:
“...fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila (air) itu didatangi tidak ada apa pun...”.***