Contoh Ceramah Singkat Tentang Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan

- 16 Maret 2023, 05:16 WIB
Ilustrasi - Contoh Ceramah Singkat Tentang Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan
Ilustrasi - Contoh Ceramah Singkat Tentang Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan /Pexels.com/RODNAE Productions

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

185\. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

187\. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan tanda-tandan-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

**Jamaah tarwih yang dirahmati Allah SWT**

Pada ayat di atas sangat jelas menunjukkan perintah puasa bagi raong yang menyatakan diri beriman kepada Allah SWT. Seruan yang menyatakan Bahwa "Wahai orang-orang yang beriman...." dimaksudkan bahwa orang-orang mencakup keseluruhan umat islam untuk melaksanakan perintah.

Tidak sebatas seruan untuk berpuasa, dalam ayat tersebut juga dijelaskan mengenai manfaat yang didapatkan pada saat berpuasa adalah taqwa. Sehingga pada saat menjalankan ibadah puasa tidak boleh ada niat lain sama sekali bahkan niat untuk menjaga bentuk tubuh atau kesehatan juga salah. Adapun manfaat itu adalah hadiah dari Allah SWT oleh karena luruskanlah niat dalam menjalankan ibadah puasa.

Dalam perintah berpuasa, Allah SWT memberikan keringanan bagi manusia untuk menjalankan karena sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui kemampuan hambanya. Batasan dalam puasa wajib yakni ditentukan pada hari-hari tertentu yakni bulan hanya pada bulan Ramadhan untuk puasa wajib dan puasa sunnah yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SWT.

Selain dari segi waktu batasan lain karena keterbatasan manusia seperti sakit, hamil atau sudah tua sehingga tubuh tidak sanggup lagi untuk menanggung puasa maka Allah memberikan keringanan yakni menggantinya di hari lain atau membayar fidyah yakni memberi makan kaum fakir dan miskin. Sungguh maha pemurah Allah SWT, bahkan dalam beribadah-pun masih memberikan keringanan kepada hambanya.

Puasa itu dilaksanakan pada saat fajar terbit sampai tenggelamnya matahari. Dalam menentukan waktu yang pasti dalam menjalankan puasa, tentunya tidak semua umat muslim memiliki kemampuan untuk hal ini, namun sekali lagi Islam memberikan kemudahan yakni mempercayakan kepada para pemimpin. pemimpin mempercayakan kepada ahli Falaq untuk menentukan jadwal puasa yang tepat.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x