Pentingnya Sifat Dermawan di Bulan Ramadhan, Salah Satunya 'Jangan Pamrih'

- 29 Maret 2023, 21:30 WIB
Ilustrasi - Pentingnya Sifat Dermawan di Bulan Ramadhan, Salah Satunya 'Jangan Pamrih'
Ilustrasi - Pentingnya Sifat Dermawan di Bulan Ramadhan, Salah Satunya 'Jangan Pamrih' /pixabay

KILAS KLATEN - Diantara sifat mulia yang dimiliki baginda Nabi Muhammad saw adalah dermawan.

Salah satu contoh kedermawanan Nabi saw tergambarkan dalam hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim sebagai berikut:   عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: مَا سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، قَالَ: فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَأَعْطَاهُ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ، فَرَجَعَ إِلَى قَوْمِهِ، فَقَالَ: يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا، فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِي عَطَاءً لَا يَخْشَى الْفَاقَةَ  

Artinya, "Dari Musa bin Anas, dari bapaknya, dia berkata: "Tidak pernah Rasulullah saw dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya."

Kedermawanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadhan digambarkan seperti embusan angin. Apa yang Beliau lakukan di bulan Ramadhan layak kita contoh.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

كان النبي صلى الله عليه وسلم أجود الناس بالخير وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل فيدارسه القرآن وكان جبريل عليه السلام يلقاه كل ليلة في رمضان حتى ينسلخ يعرض عليه النبي ﷺ القرآن فإذا لقيه جبريل عليه السلام كان أجود بالخير من الريح المرسلة

"Adalah Nabi صلى الله عليه وسلم orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan tatkala malaikat Jibril menemui Beliau صلى الله عليه وس

Pada suatu hari seorang laki-laki datang kepada beliau, lalu diberinya seekor kambing di antara dua bukit.

Kemudian orang itu pulang ke kampungnya dan berseru kepada kaumnya:

"Hai, kaumku! Masuklah kalian semuanya kepada Islam. Sesungguhnya Muhammad telah memberiku suatu pemberian yang dia sendiri tidak takut miskin. " (HR Muslim).  

Baca Juga: Bangga! Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia

Imam An-Nawawi (676 H) menjelaskan, "Ada beberapa pelajaran penting dari kandungan hadits ini:

1. Besarnya sifat dermawan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
2. Dianjurkannya memperbanyak kedermawanan pada bulan Ramadhan.
3. Bertambahnya kedermawanan dan kebaikan tatkala berjumpa dengan orang saleh dan beberapa saat setelah berpisah dengan mereka. Hal itu karena pengaruh kebaikan dalam berjumpa dengan orang saleh.
4. Dianjurkannya saling mempelajari Al-Qur'an di bulan Ramadhan." (Syarh Shahih Muslim 15/69)

Perlu diketahui, Kedermawanan Rasulullah saw semakim meningkat di bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits dalam Shahihul Bukhari dan Shahih Muslim dengan yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:  

 كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ. إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَلْقَاهُ، فِي كُلِّ سَنَةٍ، فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ، فَيَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ  

Artinya: “Rasulullah saw adalah seorang yang paling murah hatinya dengan (berbagi) kebaikan, dan beliau lebih bermurah hati (dermawan) ketika di dalam bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Jibril  as, dan Jibril as menemui beliau setiap malam dalam Ramadhan sampai berakhirnya bulan.

Ia menyampaikan Al-Qur`an kepada Nabi saw, Jika Jibril As menemui seorang laki-laki, maka beliau adalah seorang yang lebih bermurah hati dengan (berbagi) kebaikan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist di atas secara jelas menjelaskan bahwa Rasulullah saw pada bulan Ramadhan semakin meningkat kedermawanannya dibandingkan bulan-bulan selainnya.

Al-Hafidz Ibu Hajar Al-'Asqalani menjelaskan tentang sisi persamaan makna redaksi hadist “Lebih dermawan daripada angin yang berhembus” dalam penjelasanya beliau mengutip perkataan Az-Zain bin al-Munir, berkata:

"Sisi kesamaan antara kedermawanan Rasulullah saw dengan kedermawanan angin yang berhembus adalah bahwa yang dimaksud dari angin adalah angin rahmat yang Allah kirim untuk menurunkan hujan yang merata dan menjadi sebab membasahi bumi mati atau lainnya, yakni kebaikan dan kebajikan Rasulullah saw merata umum untuk orang fakir yang membutuhkan dan orang kaya yang berkecukupan.

Baca Juga: Indonesia Kembali Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia, 5 Tahun Berturut-turut

Cara Menjadi Orang yang Dermawan di Bulan Ramadhan

Berikut ini adalah cara menjadi orang yang dermawan di Bulan ramadhan, yakni : 

1. Jangan Pelit!

Jika mau jadi orang dermawan, janganlah jadi orang pelit kepada siapapun apalagi sama keluarga kita. Karena orang yang dermawan adalah orang yang tidak pelit.

2. Sisihkan Minimal 10% Untuk Disumbangkan

Sisihkanlah minimal 10% (atau sesuai dengan kondisi ekonomi) dari pendapatan Anda untuk disumbangkan.

Anggap saja itu adalah kegiatan menabung pahala yang pastilah sangat besar dikemudian hari.

3. Sumbangkan Ke Tempat yang Tepat

Jangan lupa juga untuk memberikan sumbangan untuk Panti Asuhan dan kepada yayasan yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.

Kita bisa memberikannya uang atau bisa berupa makanan.

4. Memberi Sumbangan Kepada Korban Bencana Alam

Memberi sumbangan bagi korban bencana merupakan salah satu bentuk belasungkawa yang amat mulia.

Apalagi jika kita rela menyumbangkan waktu kita untuk membantu mereka di tempat pengungsian.
 
Baca Juga: Tips Supaya Terhindar Dari Ghibah di Bulan Ramadhan, Agar Puasa Tidak Sia-Sia

5. Zakat

Bagi yang umat Muslim, berzakat memang sangat wajib. Pengertian zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menururt ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.

6. Dana Punia

Sementara bagi yang umat Hindu, berdana punia wajib dilakukan sehabis bersembahyang di pura.

Ini penting untuk ikut menjaga kesucian pura dan untuk mengembangkan pura. Jadi, setiap Anda yang beragama Hindu bersembahyang di suatu pura, ada baiknya Anda juga harus berdana punia.

7. Membantu Mereka yang Membutuhkan

Yang termasuk golongan ‘mereka yang membutuhkan’ tidak hanya fakir miskin, tetapi juga mereka yang sedang membutuhkan pertolongan dari kita. Misalnya membantu saat ada upacara adat atau membantu saat sakit.

8. Jangan Pamrih!

Yang sangat penting dari memberi dan membantu adalah tidak pamrih. Kita sia-sia saja memberi dan membantu orang lain jika diisi dengan pamrih (mengharapkan imbalan).

Kita tidak akan menjadi orang dermawan jika kita suka pamrih bahkan kita tetap akan tergolong orang pelit.

8. Ramah

Orang dermawan biasanya sangat ramah, penyabar, dan hatinya lemah lembut. Yaa kita tidak akan menjadi orang dermawan jika kita suka pemarah dan selalu tidak sabar menginginkan sesuatu.***
 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x