Namun, yang perlu diketahui bahwa waktu mengqadha puasa juga amat panjang, yaitu sampai Ramadhan berikutnya.
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Barangsiapa mempunyai qodho’ puasa di bulan Ramadhan, lalu ia malah mendahulukan menunaikan puasa sunah enam hari Syawal, maka ia tidak memperoleh pahala puasa setahun penuh.
Karena keutamaan puasa Syawal (mendapat pahala puasa setahun penuh) diperoleh jika seseorang mengerjakan puasa Ramadan diikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Dalam kondisi tadi, ia tidak memperoleh pahala tersebut karena puasa Ramadhannya belum sempurna.” (Lathoif Al Ma’arif, Ahmad bin Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami).
Baca Juga: 4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa
Ibnu Rajab rahimahullah kembali menjelaskan, “Barangsiapa mendahulukan qodho’ puasa, setelah itu ia melakukan puasa enam hari Syawal setelah ia menunaikan qodho’, maka itu lebih baik. Dalam kondisi seperti ini berarti ia telah melakukan puasa Ramadhan dengan sempurna, lalu ia lakukan puasa enam hari Syawal.
Jika ia malah mendahulukan puasa Syawal dari qodho’ puasa, ia tidak memperoleh keutamaan puasa Syawal. Karena keutamaan puasa enam hari Syawal diperoleh jika puasa Ramadhannya dilakukan sempurna.”
Jadi, jika mendahulukan puasa enam hari Syawal dari qadha puasa, maka puasanya tetap sah, namun pahala puasa setahun penuh tidak diperoleh karena puasa Ramadhannya belum sempurna.
Jika ingin mendapatkan pahala sempurna seperti berpuasa setahun penuh, maka lebih baik dahulukan qadha puasa daripada puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.***