TikTok Melakukan PHK Terhadap 60 Karyawan, Ternyata Gara-Gara Ini

24 Januari 2024, 09:25 WIB
Ilustrasi TikTok (foto: antonbe/pixabay) /

KILAS KLATEN – TikTok adalah perusahaan teknologi terbaru yang meluncurkan putaran pemutusan hubungan kerja atau PHK dalam Januari yang semakin suram.

Menurut NPR, yang melaporkan berita ini, TikTok melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada sekitar 60 pekerja, sebagian besar di bidang penjualan dan periklanan.

Meskipun kontroversi di Kongres terkait perusahaan induknya yang berbasis di Tiongkok, TikTok, yang bermarkas di Los Angeles dan Singapura, tetap menjadi aplikasi nomor 1 di bagian hiburan iOS App Store, dan nomor 5 di antara semua aplikasi gratis, mengalahkan pesaing seperti Instagram dan Snapchat.

TikTok terus berkembang, tetapi menurut data dari SensorTower, pertumbuhannya melambat. Pada 2022, pengguna aktif bulanan TikTok tumbuh rata-rata 12% year-over-year per kuartal, pada 2023, angka tersebut turun menjadi 3%.

Baca Juga: Penggunaan TikTok Mulai Melambat, Dampak Terlalu Banyak Iklan? Simak Penjelasannya

Meskipun TikTok mengatakan PHK hanyalah hasil dari reorganisasi, aplikasi ini mungkin mengalami beberapa kendala saat mencoba mengintegrasikan TikTok Shop, yang diluncurkan secara resmi di AS pada September.

Sejak itu, pengguna TikTok telah mengeluh bahwa For You page mereka dibanjiri dengan video dari pembuat yang mencoba mendapatkan komisi afiliasi dengan mempromosikan produk dari TikTok Shop.

Di seluruh platform media sosial dan produk teknologi konsumen lainnya, pemutusan hubungan kerja atau PHK telah merajalela sepanjang tahun ini.

Amazon telah melakukan PHK di berbagai layanan seperti Twitch, Audible, Prime Video, dan MGM Studio.

Baca Juga: TikTok Digugat dan Dituduh Berbohong Tentang Konten Yang Tersedia Untuk Anak-Anak, Berikut Penjelasannya!

Di bulan yang sama juga, Google telah melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap lebih dari 1.000 karyawan di bidang hardware dan penjualan iklan, ditambah dengan ratusan karyawan di YouTube.

Dilaporkan pertama kali oleh Tubefilter, Chief Business Officer YouTube, Mary Ellen Coe, menulis dalam memo internal yang dikirimkan kepada staf pada hari Rabu bahwa pemangkasan pekerjaan merupakan bagian dari perubahan restrukturisasi pada tim manajemen dan operasional kreatornya.

Aplikasi populer lainnya seperti Duolingo dan Discord juga telah melakukan PHK.

Tahun lalu, kuartal pertama tahun ini penuh dengan pemutusan hubungan kerja di industri teknologi, sejauh ini pada 2024, perusahaan tampaknya melanjutkan rencana mereka untuk mengurangi biaya di awal tahun kalender baru.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Techcrunch

Tags

Terkini

Terpopuler