Network
Kilas Klaten – Telegram, aplikasi perpesanan populer dengan 800 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, semakin dekat untuk mengadopsi strategi ekosistem yang mengingatkan kita pada pendekatan aplikasi super WeChat.
Aspek-aspek tertentu dari ekosistem akan didesentralisasi dengan bantuan dari dua perusahaan besar: Mitra kripto Telegram, TON Foundation, dan pemilik WeChat, Tencent. Telegram telah bekerja pada sebuah platform di mana pengembang pihak ketiga, dari game hingga restoran, dapat membangun aplikasi mini untuk berinteraksi dengan pengguna.
Dalam kata-kata Telegram sendiri,"Para pengembang dapat menggunakan JavaScript untuk membuat antarmuka yang sangat fleksibel yang dapat diluncurkan langsung di dalam Telegram, dan dapat sepenuhnya menggantikan situs web apa pun."
Baca Juga: Sudah Rilis, Berikut Cara Membuat Story di Telegram
Untuk membangun platform aplikasi super ini, Telegram mengandalkan jaringan mitra infrastruktur baik dari dunia teknologi yang sudah mapan maupun dunia kripto. Diantaranya adalah The Open Network (TON) Foundation, yang meletakkan dasar blockchain untuk Telegram tetapi beroperasi sebagai organisasi independen.
Minggu ini, TON Foundation mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kemitraan dengan Tencent Cloud, yang telah "berhasil mendukung validator TON dan berencana untuk memperluas layanannya lebih jauh untuk membantu memenuhi intensitas komputasi dan kebutuhan bandwidth jaringan TON yang tinggi."
Validator, dalam istilah web3, adalah partisipan yang membantu mengotentikasi transaksi dalam jaringan blockchain. "Sebagai contoh, game Telegram yang dibangun di atas TON dapat mengambil manfaat dari solusi game yang diperkaya dan kasus referensi dari Tencent Cloud," kata pengumuman tersebut. "Untuk semua proyek yang dibangun di atas TON, Tencent Cloud akan menawarkan, tergantung pada persetujuan, sejumlah kredit cloud khusus dan diskon produk, yang tersedia melalui Program Startup Tencent Cloud."
