Network
KILAS KLATEN - Perusahaan media sosial Snap sekaligus Meta Platforms diberi batas waktu hingga 1 Desember oleh Uni Eropa untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana mereka melindungi anak-anak dari konten ilegal dan berbahaya, kata Komisi Eropa pada Jumat, 10 November 2023.
Langkah-langkah tersebut berisi tentang permintaan informasi perusahaan untuk meningkatkan perlindungan anak-anak datang sehari setelah pesan serupa dari Uni Eropa kepada YouTube milik Alphabet dan TikTok.
Selain itu Komisi tersebut pada bulan lalu juga mengirimkan perintah mendesak kepada perusahaan, termasuk Meta, X, dan TikTok.
Baca Juga: Waduh! Pemilik Facebook, Meta, Menghadapi Larangan Uni Eropa Atas Iklan Bertarget
Adapun langkah-langkah yang diambil dalam menangani penyebaran konten terkait terorisme, konten kekerasan, dan ujaran kebencian di platform-platform mereka.
Seperti dilaporkan Reuters pada Jumat, 10 November 2023 komisi dapat membuka penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut jika mereka tidak puas dengan tanggapan mereka.
Baca Juga: Diskominfo Klaten Gandeng Bea Cukai Solo untuk Berantas Rokok Ilegal
Konten online baru yang dikenal sebagai Digital Services Act (DSA) yang baru berlaku di bawah aturan platform online besar diwajibkan untuk melakukan lebih banyak dalam menindak konten ilegal dan berbahaya atau berisiko terkena denda hingga 6 persen dari omset global mereka.***
