Network
Kilas Klaten – Saat diluncurkan April lalu, Self Service Repair menandai sebuah perubahan bagi Apple. Kebijakan lama perusahaan yang mengutamakan "Genius" internal perusahaan melunak, karena momentum hak untuk memperbaiki sendiri telah terbangun di kalangan pengguna dan legislator.
Program Apple Self Service Repair ini, yang mencakup instruksi online, suku cadang, dan alat yang dapat disewa, hadir dengan dukungan untuk iPhone 12, 13, dan SE generasi ketiga. Pada tahun berikutnya, perusahaan menambahkan iPhone 14 dan Mac M1 dan M2 tertentu ke dalam program ini.
Apple hari ini menambahkan iPhone 15 ke dalam layanan Self Service Repair ini, bersama dengan versi M2 dari MacBook Pro 14 dan 16 inci, MacBook Air 15 inci, Mac mini, Mac Pro, dan Mac Studio. Layanan ini sekarang mencakup total 35 produk.
Baca Juga: Apple Tidak Akan Lagi Memberikan Data Notifikasi Push Ke Penegak Hukum Tanpa Surat Perintah
Setelah peluncurannya di Amerika Serikat, Self Service Repair juga terus menambahkan negara lainnya. Dua lusin negara Eropa baru-baru ini ditambahkan, termasuk Kroasia, Denmark, Yunani, Belanda, Portugal, dan Swiss, sehingga total keseluruhannya menjadi 33 negara.
Pengumuman hari ini juga menemukan Apple merilis alat diagnostik baru. "Ditujukan untuk pengguna dengan pengetahuan dan keahlian untuk memperbaiki perangkat Apple," kata alat tersebut.
"Sesi pemecahan masalah Apple Diagnostics akan memberikan pelanggan kemampuan yang sama dengan Penyedia Layanan Resmi Apple dan Penyedia Perbaikan Independen untuk menguji perangkat untuk fungsionalitas dan kinerja komponen yang optimal, serta mengidentifikasi komponen mana yang perlu diperbaiki."
