Meta dan Pemilik TikTok, ByteDance, Tidak Antusias Dengan Ide Membayar Uni Eropa Karena Hal Ini

- 10 Februari 2024, 11:49 WIB
Ilustrasi Meta.
Ilustrasi Meta. /Reuters/Dado Ruvic/

Meski demikian, ByteDance belum secara resmi mengumumkan jumlah yang harus mereka bayarkan.

Meta menyuarakan keberatannya terhadap metodologi yang digunakan oleh regulator Uni Eropa dalam menetapkan biaya bagi setiap perusahaan.

Baca Juga: Meta Balas Apple Dengan Hadirkan Video Spasial Untuk Headset Quest Saingin Vision Pro

Menurut juru bicara Meta, perusahaan yang mengalami kerugian finansial tidak diwajibkan membayar biaya tersebut, meskipun mereka memiliki jumlah pengguna yang signifikan atau mewakili beban pengaturan yang lebih besar.

Situasi ini menyebabkan beberapa perusahaan tidak membayar sedikit pun, sementara yang lain harus membayar sebagian besar dari total biaya yang ditetapkan.

Kegagalan untuk mematuhi biaya pengawasan yang ditetapkan oleh Uni Eropa berpotensi mengakibatkan denda hingga enam persen dari pendapatan global perusahaan.

DSA yang mulai berlaku pada tahun 2023 memasukkan Meta dan ByteDance ke dalam kategori VLOP (Very Large Online Platforms), bersama dengan situs-situs besar lainnya seperti Google dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Selain membayar biaya pengawasan, VLOP juga diwajibkan mematuhi sejumlah regulasi khusus, termasuk keterbukaan dalam iklan dan moderasi konten, serta kerjasama dalam menjalani audit independen tahunan.***

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Engadget


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah