Network
KILAS KLATEN – TikTok, platform berbagi video yang populer di seluruh dunia, telah mengumumkan rencananya untuk memperkenalkan teknologi yang bertujuan untuk membantu dalam memberi label gambar dan video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Langkah TikTok ini diambil sebagai respons terhadap keprihatinan yang berkembang bahwa konten AI-generasi dapat digunakan untuk menyebarkan disinformasi dan memengaruhi proses pemilihan umum, terutama yang terjadi di Amerika Serikat.
Menurut pengumuman resmi TikTok, platform tersebut akan mengadopsi "Content Credentials," sebuah watermark digital yang memberikan informasi tentang cara gambar atau video tersebut dibuat dan diedit.
Teknologi ini, yang diprakarsai oleh perusahaan perangkat lunak terkemuka Adobe, kini tersedia untuk digunakan oleh perusahaan lain.
Baca Juga: Perjuangan TikTok melawan Pemerintah AS: Gugatan Hukum dan Dampaknya pada Kebebasan Berbicara
Bahkan, sudah ada beberapa perusahaan, termasuk OpenAI, pencipta ChatGPT, yang telah mengadopsi teknologi ini.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya industri yang lebih luas untuk meningkatkan transparansi dan keamanan dalam konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
Sebelumnya, para peneliti telah mengungkapkan keprihatinan mereka tentang potensi penyebaran disinformasi melalui konten AI-generasi, terutama menjelang pemilihan umum di berbagai negara.
Dengan mengadopsi teknologi label ini, TikTok berharap dapat memberikan informasi yang lebih jelas kepada pengguna tentang asal-usul konten yang mereka konsumsi.
