Badai PHK Menyerang Startup, Simak Penjelasan Selengkapnya

- 7 Desember 2022, 21:30 WIB
Badai PHK Menyerang Startup, Simak Selengkapnya
Badai PHK Menyerang Startup, Simak Selengkapnya / Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

KILAS KLATEN – Beberapa waktu terakhir banyak berita yang beredar mengenai PHK massal yang terjadi baik di berbagai perusahaan luar negeri maupun perusahaan dalam negeri. Hal tersebut terjadi karena dampak dari resesi yang mulai terasa menjelang akhir tahun 2022 sampai tahun 2023.

Banyak orang yang mulai was-was atau takut terhadap terjadinya dampak dari resesi yang menyerang perekonomian global di berbagai negara.

Selain itu menjelang akhir Desember 2022 sudah banyak perusahaan yang memberlakukan berbagai startegi untuk melakukan penghematan dan meningkatkan keuntungan perusahaan supaya dapat bertahan dalam kondisi ini yang salah satunya dengan melakukan PHK secara massal.

Baca Juga: PHK Terus Berlanjut, Ajaib Rumahkan Puluhan Karyawan dan Potong Gaji Para Petinggi

Akan tetapi ada pula perusahaan yang setelah mem-PHK karyawannya justru malah berusaha merekrut pekerja baru dengan gaji dua kali lipat serta memberlakukan sistem kerja di kantor dan lebih keras yang akhirnya membuat karyawan menghadapi pilihan sulit.

Walaupun perusahaan ini mengalami pertumbuhan yang baik beberapa tahun terakhir tapi terjadi perubahan yang terjadi selama pandemi dan kemudian resesi pun terjadi yang membuat berbagai perusahaan Startup mulai menyalahkan kondisi ekonomi global dan resesi yang mulai diberitakan beberapa waktu terakhir. Berikut ini beberapa perusahaan dalam dan luar negeri yang melakukan PHK masal diantaranya :

1. Luar negeri

· Amazon, perusahaan Jeff Bezos ini telah melakukan PHK kepada sekitar 10 ribu orang karyawan Amazon pada beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Induk Google Bakalan PHK Massal, 10.000 Karyawan Akan Dirumahkan?

· Twitter, setelah perusahaan ini berhasil diakuisisi oleh Elon Musk yang merupakan bos dari Tesla dan Space X, telah terjadi PHK massal yang dilakukan kepada 3.700 orang karyawan Twitter.

· Snapcat, perusahaan yang bergerak di media sosial layaknya Twitter dan Instagram ini juga telah melakukan PHK kepada sekitar 1.280 orang karyawannya.

· Microsoft, perusahaan teknologi ini telah melakukan PHK kepada sekitar 1.000 karyawan dari berbagai divisi atau sekitar 1 persen dari yang sebelumnya 221 ribu karyawan.

· Meta, induk dari perusahaan Facebook ini pada 9 November lalu telah memutuskan untuk PHK sekitar 13 persen atau 11 ribu karyawan diseluruh dunia yang diumumkan oleh CEO nya yaitu Mark Zuckerberg.

· Netflix, perusahaan platform stream video ini juga melakukan pemutusan kerja kepada sekitar 505 karyawannya.

Baca Juga: Gelombang PHK Terus Mengintai Startup Sepanjang 2022, Apa Sebenarnya yang Terjadi?

2. Dalam negeri

· GoTo, sebelumnya setelah berhasil merger antara Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, kini memutuskan untuk PHK 1.300 karyawan tetap atau sekitar 12 persen dan memberikan pesangon kepada karyawan.

Alasan dari hal tersebut yaitu untuk melakukan penghematan karena akan menghadapi kondisi ekonomi global yang sebentar lagi akan berhadapan dengan resesi yang terjadi.

· Ajaib, perusahaan manajemen investasi tersebut mulai melakukan PHK yaitu sejumlah 67 karyawan telah di PHK dan terjadi pengurangan gaji jajaran manajemen.

· Shopee, salah satu perusahaan online shopping ini juga melakukan pemutusan kepada 180 orang karyawannya.

Baca Juga: Baru Saja Kena PHK? Tenangkan Diri dan Berikut 8 Hal yang Harus Anda Lakukan

· Indosat Ooredoo, perusahaan operator seluler juga melakukan pemutusan kepada 300 orang karyawannya.

· Toko Crypto, perusahaan marketplace cryptocurrency ini melakukan pemutusan kepada 45 orang karyawannya.

· Zenius, perusahaan pendidikan berbasis teknologi seperti Ruang Guru ini telah melakukan sekitar 200 orang karyawan.

Namun apakah kondisi ini akan terus terjadi atau menjadi lebih baik bagi khususnya karyawan yang telah dipecat oleh perusahaan?

Baca Juga: PHK Mendadak Ruang Guru, Karyawan Panik Tiba-Tiba Pesangon Masuk ke Rekening

Selain itu apakah ini akan menjadi awal dari ketakutan akibat dampak resesi yang terjadi pada kondisi ekonomi global di seluruh dunia atau hanya ketakutan semata? menarik untuk dinanti.***

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x