Network
Insecure tidak hanya terjadi saat bermain media social saja, tetapi bisa juga dalam aspek kehidupan yang lainnya. Tergantung kondisi dan kestabilan emosi yang dialami remaja.
Insecure ini memiliki ciri tidak nyaman ketika harus duduk bersama orang lain, tidak percaya diri akan kemampuan diri sendiri, merasa gelisah dan takut dalam mengeksplor dunia luar.
Sedangkan overthinking adalah keadaan seseorang yang memikirkan sesuatu secara berlebihan hingga menjadi rumit. Remaja yang insecure sudah jelas memikirkan bagaimana menjadi seperti orang yang dilihatnya.
Masa kini remaja diramaikan dengan dua kata ini. Insecure dan overthinking. Overthinking yang biasanya menghampiri dikala malam datang, pemikiran-pemikiran yang tidak usah dipikirkan menjadi bermunculan di kepala.
Pada umumnya overthinking ini mengenai fisik, masalah percintaan yang dianggap serius, bahkan kesepian.
Hal tersebut akan membuat remaja cenderung tertutup, menangis, tertekan, merasa pusing, mudah tersinggung, menyalahkan diri sendiri, tidur larut malam hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan pada fase remaja.
Baca Juga: Mengenal Insecure, Penyebab Hingga Gejalanya
Ciri overthinking ini, ketika berkumpul bersama orang dia selalu membatasi dalam hal komunikasi, berpisah dari kelompok dan lebih nyaman dengan kesendirian, terlihat lebih banyak murung dan melamun. Seperti orang yang memiliki beban hidup yang begitu berat.
Lalu bagaimana cara mengatasi insecure dan overthinking yang sering melanda para remaja saat ini? Untuk mengatasi dua penyakit ini dengan cara, lebih menerima diri sendiri, dan mencintai diri sendiri, bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Setiap manusia unik dengan memiliki kelebihan dan kekurangan nya sendiri, semakin kita menerima diri sendiri, bersyukur dan mencintai diri sendiri maka semakin kita jauh dari kata insecure dan overthinking.***
