Mengenal Apa itu Bullying, Jenis dan Cara Mengatasinya

- 4 Maret 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi - mengenal bullying dan cara mengatasinya
Ilustrasi - mengenal bullying dan cara mengatasinya /Mikhail nilov/Pexels

KILAS KLATEN- Belakangan ini ramai istilah bullying, bahkan masih hangat pemberitaan mengenai anak sekolah dasar ditemukan tewas bunuh diri, dengan motif di bullying oleh teman-temannya di sekolah.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Namun pada dasarnya apa sih bullying itu, apakah sama seperti bercanda? Perbedaan bullying dan bercanda itu apa bedanya. Mari kita berkenalan dengan pengertian bullying, jenis dan cara mengatasinya.

Secara umum, pengertian bullying adalah perilaku agresif yang tidak diinginkan diantara anak-anak (khususnya usia sekolah), yang melibatkan ketidak seimbangan kekuatan antara pelaku dan korban.

Sebuah tindakan dapat dikategorikan sebagai perundungan apabila perilaku tersebut sangat agresif dan mencakup:

1. Ketidak seimbangan kekuatan antara anak yang melakukan perundungan, baik berupa kekuatan fisik, akses informasi pada hal yang memalukan dari korban, atau memiliki popularitas sehingga mampu mengendalikan dan membahayakan korban.

2. Terjadi pengulangan perilaku intimidasi atau berpotensi untuk terjadi lebih dari satu kali.

Perundungan artinya juga bisa dideskripsikan sebagai perbuatan yang dapat membahayakan anak lain, menyebarkan rumor yang merugikan korban, melakukan penyerangan secara fisik atau verbal, hingga mengucilkan anak dari sebuah kelompok secara sengaja.

Baca Juga: Mengenal Bullying dan Dampaknya bagi Korban

Selain orang tua, arti bullying diatas juga perlu dipahami oleh anak-anak agar mereka bisa mengetahui dan mengidentifikasi mana tindakan yang termasuk bullying dan tidak.

Ada kalanya, arti bullying dan bercanda sulit dibedakan karena keduanya dapat bersifat iseng atau mengerjai anak yang menjadi korban. Namun, ada batasan yang sangat jelas antara bullying dan bercanda.

Bercanda dilakukan oleh anak-anak sebagai salah satu cara komunikasi dan bentuk interaksi sosial. Tindakan ini dapat mempererat hubungan pertemanan antara anak karena mereka bisa tertawa bersama dan menjadi lebih akrab. Bahkan, sebagian bentuk candaan mungkin hanya dapat dilakukan pada anak-anak yang berteman akrab.

Sementara itu, perbedaan mencolok dengan pengertian bullying adalah tujuan pelaku yang melakukannya karena perasaan benci dan bermaksud menyakiti. Adapun, tujuan bullying bukanlah untuk membangun hubungan, melainkan untuk mempermalukan dan menyakiti korban sehingga pelakunya merasa lebih hebat.

Tindakan ini kerap dikaitkan dengan dampak negatif pada perkembangan anak, termasuk gangguan kesehatan mental, penggunaan narkoba, depresi, hingga bunuh diri.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Baca Juga: 5 Drama yang Mengangkat Isu Bullying di Korea

  1. Bagi anak korban perundungan

Anak korban perundungan dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, mental dan masalah akademik.

Mereka juga bisa merasakan gejala-gejala, seperti depresi, cemas, meningkatnya perasaan sedih, perubahan pola tidur dan makan, serta hilangnya minat melakukan aktivitas sehari-hari.

  1. Bagi anak pelaku perundungan

Bagi anak pelaku perundungan dapat terlibat dalam perilaku kekerasan dan beresiko lainnya, dimana perilaku ini bisa terbawa hingga dewasa.

Mereka cenderung agresif dan terlibat dalam penyalahgunaan alkohol, narkoba, melakukan tindak pelecehan, perusakan, bahkan melakukan tindakan pidana setelah dewasa.

Jenis Bullying

Adapun bullying terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya.

  1. Perundungan fisik

Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang dilakukan sebagai usaha mengontrol korban dengan kekuatan yang dimilikinya. Contoh bullying fisik diantaranya menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong dan tindakan lainnya. Jenis bullying ini yang paling mudah dikenali, dan biasanya orang tua maupun guru lebih peka terhadapnya.

  1. Bullying verbal

Bullying verbal merupakan jenis perundungan dengan menggunakan kata-kata, pernyataan, dan sebutan atau panggilan yang menghina. Pelaku perundungan verbal akan terus melakukan penghinaan untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai orang lain.

  1. Agresi relasional

Jenis bullying selanjutnya adalah agresi relasional. Agresi relasional adalah tipe perundungan yang dilakukan secara emosional dan kerap luput dari perhatian orang tua dan guru. Padahal, tipe perundungan ini sangat berbahaya.

Dalam agresi relasional, pelaku biasanya menyakiti korban dengan menyabotase status sosial mereka.

Seperti mengasingkan korban dari kelompok, menyebarkan gosip atau fitnah, pelaku berusaha menaikan kedudukan sosial sendiri dengan mengendalikan atau mengintimidasi korban.

  1. Cyberbullying

Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi secara online di dunia maya. Ini merupakan tindakan perundungan yang paling jarang disadari oleh orang tua dan guru.

Pelakunya melakukan perundungan dengan cara melecehkan, mengancam, mempermalukan dan menargetkan korban melalui media social.

  1. Perundungan seksual

Perundungan seksual atau sexual bullying menjadi salah satu jenis-jenis bullying yang perlu diwaspadai.

Perundungan seksual dapat berupa tindakan berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual, seperti memanggil seseorang dengan nama yang tidak pantas, komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan tanpa persetujuan kedua belah pihak, hingga materi pornografi yang merugikan korban.

  1. Perundungan prasangka

Perundungan prasangka atau prejudice bullying adalah macam bullying yang disadari pada prasangka pelakunya terhadap seseorang dari ras, agama, atau orientasi seksual yang berbeda.

Pelaku prejudice bullying dapat menargetkan korban yang berbeda dengan mereka, setelah itu, pelaku akan mengucilkan korban hanya karena memiliki perbedaan tertentu.

Baca Juga: Kenali Ciri Anak yang Menjadi Pelaku dan Korban Bullying

Cara Mengatasi Bullying

Terdapat beberapa cara mengatasi bullying yang perlu dipahami orang tua dan guru, apa saja?

  1. Ajari anak apa itu bullying agar anak tidak menjadi korbannya.
  2. Ketahui tanda-tanda bahwa anak anda telah menjadi korban bullying.

  3. Ajari anak untuk tidak berlaku kasar secara fisik atau verbal pada teman-temannya di sekolah.

  4. Ajari anak untuk bisa mempertahankan dirinya saat menjadi korban bullying.

  5. Ketahui pihak sekolah yang dapat dihubungi data ada peristiwa bullying terjadi.

  6. Laporkan kasus bullying yang terjadi pada anak anda ke pihak sekolah.

  7. Suarakan ketidaksetujuan anda terhadap bullying kepada pihak sekolah

  8. Bekerja sama dengan pihak sekolah dengan orang tua murid dalam melawan bullying di lingkungan sekolah

  9. Habiskan waktu di sekolah untuk mencegah bullying.

Itulah informasi mengenai pengertian, jenis dan cara mengatasi bullying, semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. ***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x