Network
KILAS KLATEN - CEO Netflix, Reed Hastings, menghormati kesuksesan streaming Disney dan mengakui perjuangannya yang sulit untuk membuat konten yang disukai.
CEO Netflix, Reed Hastings, mengakui layanan streaming tersebut telah membuat kesalahan strategis dan memuji salah satu pesaing terbesarnya, Disney+.
Berdasarkan Reporter Hollywood, Hastings mengakui dalam percakapan luas bahwa, persaingan jadi semakin sengit belakangan ini.
Dia melihat Disney sebagai pesaing utama perusahaannya dalam pertempuran konten dan penayangan, ia juga mengatakan,”Setidaknya kita berdua akan bertarung untuk waktu yang lama.”
"Sekarang jadi tawuran di streaming konten premium," lanjut Reed Hastings.
Dia mengklaim dia sama terkejutnya dengan orang lain ketika Iger menggantikan Bob Chapek sebagai CEO Disney pada November 2022.
Baca Juga: Para Hewan ‘Bangkit’ Dalam Sebuah Perang, Simak Sinopsis Transformers Rise of The Beasts
Kandidat lain yang tidak terduga yang dia hormati adalah CEO Twitter Elon Musk, yang ia sebut,”Orang paling berani dan kreatif di planet ini.”
Hastings juga mengakui bahwa strategi perusahaannya bukan tanpa kesalahan di masa lalu. Tidak mengizinkan beriklan di Netflix hingga merupakan sebuah hal yang “salah” menurutnya, ia juga menjelaskan lebih lanjut,”Saya memiliki dua: kepuasan pelanggan dan pendapatan operasional. Yang lainnya adalah taktik.
Iklan berbayar adalah taktik yang bagus, karena kami dapat menawarkan kepada konsumen dengan harga yang lebih rendah.”
Sementara itu, menyusul kembalinya Bob Iger dan pemecatan Bob Chapek, mantan CEO Disney, Michael Eisner, secara terbuka merayakan keputusan tersebut.
Ia menunjukkan bagaimana perusahaan telah menderita dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Nama Naruto Berasal dari Makanan, Ini 14 Fakta Tentang Naruto Uzumaki yang Kalian Harus Tahu
Eisner turun ke halaman Twitter-nya untuk mengungkapkan perasaannya dengan mengatakan,” Ini saat yang tepat bagi kita untuk mengingat kata-kata Walt Disney yang mengatakan, "Semua orang jatuh. Bangkit kembali adalah cara Anda belajar berjalan."
Iger kembali sebagai CEO Disney setelah pensiun singkat. Chapek masuk untuk menggantikannya dan memegang posisi tersebut selama 33 bulan.
Masa jabatan itu penuh dengan kesulitan, termasuk meningkatnya tekanan politik dan tekanan keuangan Disney selama pandemi COVID-19.
Di tengah semua masalah bisnis ini, Chapek juga mengumumkan pembekuan perekrutan dan pemutusan hubungan kerja yang akan melanda perusahaan di awal 2023.***
