Network
KILAS KLATEN – Di Jepang, musim sakura adalah waktu yang tepat bagi keluarga, teman, dan kekasih untuk berkumpul di bawah bunga sakura untuk piknik bersama dan melakukan hanami, atau melihat bunga sakura. Namun, selain perayaan, sakura juga disebut-sebut sebagai bunga cinta dan awal yang baru.
Klaim tentang sakura ini mungkin terlihat sebagai tren baru, tetapi motif sakura secara historis telah ada sejak lama. Kehadirannya terutama dalam puisi cinta Jepang, tetapi telah memberikan dampak pada anime romansa.
Dalam puisi Jepang, sebuah puisi waka atau haiku dibuat berdasarkan musim dan mengandung kigo, yaitu kata-kata yang digunakan untuk merepresentasikan musim tersebut dan menciptakan suasana. Sakura adalah kata kigo yang digunakan untuk menyampaikan musim semi dan puisi yang berlatar musim semi mewakili waktu awal yang baru atau awal yang baru.
Baca Juga: Yuk, Kenalan Sama Karakter Anime Hell's Paradise Yang Baru Rilis
Banyak penyair yang merujuk pada sakura di musim semi untuk melambangkan dimulainya sebuah hubungan romantis. Dalam puisi, penyair akan mengagumi bunga sakura yang tiba-tiba bermekaran di musim tersebut dan membandingkannya dengan awal hubungan romantis dengan kekasih. Dalam arti metaforis, mekarnya bunga sakura adalah representasi visual dari romansa baru yang mekar untuk pertama kalinya.
Dalam serial anime romansa, kalian biasanya melihat hal ini di berbagai latar sekolah atau taman di mana dua karakter menunjukkan ketertarikan romantis satu sama lain. Kedua karakter saling menatap satu sama lain dengan angin sepoi-sepoi yang meniupkan kelopak bunga sakura ke tanah.
The Ice Guy and His Cool Female Colleague, misalnya, dibuka dengan pertemuan "bunga sakura" antara Fuyutsuki-san dan Himuro-kun. Fuyutsuki-san berangkat kerja, berjalan menyusuri jalan setapak di taman yang menghadap ke sungai.
