10 Kata yang Tidak Boleh Dikatakan Kepada Korban Trauma dan yang Seharusnya Dikatakan Part 1

- 18 November 2022, 21:42 WIB
10 Kata yang Tidak Boleh Dikatakan kepada Korban Trauma dan yang Seharusnya Dikatakan Part 1
10 Kata yang Tidak Boleh Dikatakan kepada Korban Trauma dan yang Seharusnya Dikatakan Part 1 /Pixabay/Mandyme27

KILAS KLATEN - Seberapa sering Anda mendengar orang-orang terdekat dari penyintas trauma biasanya sering mengatakan "saya tidak tahu harus berkata apa?"

Apabila ada orang terdekat Anda yang berusaha bangkit dari trauma, alangkah akan berdampak positif jika Anda dapat membantu pemulihannya.

Ada baiknya Anda mengetahui apa yang tidak boleh dikatakan dan apa yang seharusnya dikatakan kepada penyandang trauma.

Pengetahuan tersebut penting untuk Anda ketahui agar dapat membangun dan memperkuat hubungan yang aman dengan mereka.

Baca Juga: Perdana Menteri Han Duck Soo Janji Bantu Atasi Trauma Tragedi Halloween pada Kerumunan Maut di Itaewon, Seoul

Berikut terdapat contoh frasa atau kalimat yang sebaiknya dihindari beserta gantinya:

1. Hindari mengatakan "Itu masa lalu", gantilah dengan "Kamu aman sekarang."

Bagian terpenting dari pemulihan trauma adalah perasaan merasa aman.

Para penyandang trauma paham mengenai  pengalaman atau kejadian yang mereka alami di masa lalu.

Mereka merasa bahwa kejadian yang pernah mereka alami di masa lalu masih terjadi di masa sekarang.

Sebaiknya ingatkan mereka kembali bahwa mereka telah aman saat ini daripada meyakinkan bahwa pengalaman traumatis mereka sudah berakhir.

2. Hindari mengatakan "Kamu perlu membicarakannya", ubahlah dengan "Aku di sini untuk mendengarkan jika kamu ingin bicara."

Para penyintas trauma merasa tidak perlu membicarakan kejadian masa lalu yang mereka alami.

Kemungkinan mereka mencoba menceritakan kisah mereka berkali-kali tetapi mereka merasa tak ada gunanya.

Sebab, menceritakan kisah masa lalu mereka dapat menyebabkan mereka kembali menghidupkan pengalaman traumatis nya lagi.

Daripada mengharuskan mereka bercerita, sebaiknya cukup ingatkan mereka bahwa Anda siap mendengarkan jika mereka membutuhkan tempat untuk bercerita.

Baca Juga: Kiki Amalia Minta Calon Suami Tak Lakukan KDRT, Butuh 10 Tahun Pulihkan Trauma

3. Hindari berkata "Semuanya akan menjadi lebih baik", gantilah dengan "Aku Tahu bahwa kamu kesakitan"

Anda mengalami kesulitan saat menyaksikan mereka mengalami rasa sakit secara emosional.

Kalimat positif seringkali terucap sebagai upaya untuk menenangkan mereka.

Kenyataannya, kalimat positif yang Anda berikan justru diartikan oleh mereka untuk meminimalkan atau menganggap ringan rasa sakit yang mereka alami.

Lebih baik Anda melakukan validasi pada rasa sakit emosional yang mereka alami guna memberikan ruang aman untuk mereka bercerita atau mengungkapkan perasaan mereka.

4. Hindari berkata "Kamu harus memberi dia (pelaku) kesempatan lagi", cobalah ganti "Aku hargai bahwa kamu butuh batasan"

Pelaku yang membuat mereka trauma tak selalu datang dari orang yang tidak dikenal, bahkan dapat berasal dari orang yang dekat dengan mereka.

Pelaku bisa jadi berasal dari anggota keluarga, teman, pasangan atau orang yg mereka anggap penting.

Ada rasanya Anda ingin membantu mereka memperbaiki hubungannya dengan pelaku yang membuat mereka trauma.

Namun mereka mungkin merasa tidak aman atau belum siap untuk berhubungan lagi dengan pelaku.

Bahkan bisa jadi mereka tidak ingin berhubungan atau terlibat lagi dengan pelaku.

Lebih baik Anda menghargai keputusan mereka untuk memprioritaskan keselamatan mereka.

Baca Juga: Kenapa Ketika Melihat Api Atau Panas Terlihat Buram? Ini Penjelasannya

5. Hindari berkata "Saatnya untuk melanjutkan atau move on", gantilah dengan "Aku di sini untukmu"

Para penyintas trauma tidak mudah untuk melupakan atau keluar dari pengalaman sakit yang membuat mereka trauma.

Lebih baik beritahu mereka bahwa Anda ada untuk mereka saat mereka berusaha sembuh daripada Anda menekan mereka untuk segera pulih.

Proses pulih dari trauma yang mereka alami bisa jadi memiliki proses yang panjang atau bahkan hanya sebentar.

Mereka membutuhkan orang yang mereka percaya atau mereka cintai untuk menemani proses pemulihan mereka.

Dari nomor 1 hingga nomor 5, manakah yang sudah Anda lakukan untuk menolong mereka? Be kind.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x