Camilan ringan yang nampak seperti lumpia kulit renyah namun lebih ramping dan memanjang itu berisikan cacahan daging domba gurih dan terong yang manis.
Santapan yang paling ditunggu-tunggu itu datang bersamaan dengan munculnya penari dari balik tirai, ikut menyambut rasa bahagia untuk bersantap.
Sesekali ia mengajak para tamu untuk berdansa bersama.
Kali ini koki Malouf memilih Mechawoui Mshakal dan Harufouzi sebagai menu utama.
Mechawoui Mshakal merupakan daging sapi kotak yang dipanggang dan ditusuk sate (shish kebab), daging sapi panggang berbumbu di atas tusuk sate (beef tikka), kebab ayam (shis tawouk), roti pita isi daging domba (araye lamb chop) yang disajikan dengan nasi oriental Arab dan saus bawang putih.
Sementara Harufouzi merupakan daging domba rebus bagian betis "gaya ouzi" dengan nasi oriental, kacang-kacangan, dan saus yoghurt. Terkesan berat, namun saus yoghurt membuat hidangan ini menyegarkan, ditambah daging yang lembut dan lumer di lidah.
Puas menyantap hidangan utama, para tamu juga dimanjakan dengan anggur merah, atau pilihan lainnya seperti minuman jeruk dan teh. Tak lama, hidangan penutup akan tiba di meja, yakni Hand of Fatima, kue coklat pisang yang dicampur "buah para raja" atau kurma Medjool berbentuk tangan, dilengkapi puding bunga jeruk, dan saus praline kacang pinus.
Baca Juga: Hinatoriyama, Restoran Unik di Jepang, Penyajian Makanan Mengapung di Sungai Kecil
Terakhir, hidangan penutup paling populer dari Timur Tengah, yakni Baklava, kue kacang kenari berisikan kacang pistachio dilengkapi saus lemon.
"The Art of Mezza" dapat dinikmati mulai 16 hingga 26 November 2023.