Para Orang Tua di Korea Khawatir Ketika Banyak Siswa Bermain Game 'The Itaewon Crush' di Sekolah

- 17 November 2022, 12:18 WIB
Ilustrasi Itaewon, Para Orang Tua di Korea Khawatir Ketika Banyak Siswa Bermain Game "The Itaewon Crush" di Sekolah
Ilustrasi Itaewon, Para Orang Tua di Korea Khawatir Ketika Banyak Siswa Bermain Game "The Itaewon Crush" di Sekolah /pexels.com/Ethan Brooke

Baca Juga: Puan Maharani dan Megawati Kunjungi Tempat Tragedi Itaewon, Warganet Protes Keras

Ada lebih banyak orang tua yang peduli dengan masalah ini. Salah satu orang tua dari siswa sekolah dasar menjelaskan bahwa mereka terkejut setelah mendengar anak mereka mengatakan "Trick or Die" daripada "Trick or Treat."

Orang tua berusia 40-an menjelaskan,"Saya mendengar putra saya mengatakan 'Trick or Die' sebagai lelucon dan saya khawatir anak-anak menjadi tidak peka dengan tragedi Itaewon."

Orang tua lain dari seorang siswa sekolah menengah menjelaskan,"Guru wali kelas akan memperingatkan anak-anak untuk tidak memainkan Game Hamburger, tetapi kemudian, karena tidak ada siswa yang terluka dari sekolah mereka, sehingga sekolah tampaknya tidak mengambil tindakan apa pun terhadap permainan tersebut."

Orang tua lain juga mengangkat suara mereka mengatakan,"Harus ada pendidikan bagi anak-anak untuk mengajari mereka bahwa Permainan Hamburger tidak boleh dimainkan."

Baca Juga: Aktris Lee Young Ae Menawarkan Bantuan pada Keluarga Korban dari Tragedi yang Terjadi di Itaewon

Ada peningkatan kekhawatiran tentang trauma sosial setelah tragedi itu. Namun kenyataannya tidak ada pendidikan atau bimbingan di sekolah untuk membina anak agar memiliki sikap dan kepekaan yang baik terhadap tragedi sosial.

Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul baru-baru ini menjelaskan bahwa mereka akan memberikan pedoman kepada sekolah dasar, menengah, dan tinggi di Seoul untuk mencegah kecelakaan terinjak-injak dan tindakan yang harus diambil ketika itu terjadi.

Selain itu, Kementerian Pendidikan juga membagikan akan memberikan 'Tujuh Standar Pendidikan Keamanan Sekolah,' yang akan mencakup pedoman penggunaan media sosial bersama dengan aturan keselamatan.

Namun, para ahli menyatakan bahwa ada kebutuhan mendesak akan pendidikan yang akan mencegah siswa menjadi peka terhadap tragedi semacam itu dan perlu langkah-langkah untuk mencegah anak-anak kecil terpapar konten semacam itu secara online.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x