Warga China Ngamuk Berbondong-Bondong Tolak Lockdown

- 18 November 2022, 11:10 WIB
Warga China Ngamuk Berbondong-Bondong Tolak Lockdown
Warga China Ngamuk Berbondong-Bondong Tolak Lockdown /Reuters
KILAS KLATEN - Walaupun angka kasus Covid 19 di China tergolong rendah, namun hingga saat ini pemerintah masih memberlakukan Lockdown di beberapa provinsi.
 
Salah satunya Guangzhou, Sekelompok warga di kota industri, Guangzhou, China bagian selatan, berusaha meloloskan diri dari wajib karantina wilayah alias lockdown.
 
Sejumlah warga tampak protes dan bentrok dengan Polisi karena kemarahan sudah memuncak menyusul kebijakan pembatasan guna mencegah penularan virus corona.
 
Dalam sebuah rekaman video memperlihatkan amukan warga dengan menjungkirbalikan kendaraan  dan merobohkan pembatas khusus, yang digunakan untuk membatasi aktivitas warga.
 
 
Saat ini ekonomi China merosot di tengah kebijakan nol covid yang kontroversial.
 
Ketegangan meningkat di kawasan Distrik Haizhu, yang saat ini warganya berada dalam perintah agar tetap berada di rumah.
 
Wilayah ini dihuni kebanyakan para buruh lepas miskin, dimana mereka protes tidak akan mendapatkan uang untuk makan jika tidak bekerja.
 
Selama beberapa hari warga bertikai dengan petugas keamanan hingga Senin malam, kemarahan warga tiba-tiba meledak sampai ke jalan-jalan Guangzhou dengan aksi pembangkangan massal.
 
Banyak spekulasi yang beredar bahwa perusahaan test covid memalsukan hasil PCR. 
 
Dengan jumlah kasus tinggi perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan.
 
 
Pemerintah daerah China sedang berupaya untuk mempertahankan pendekatan nol-Covid tanpa merusak ekonomi mereka.
 
Namun, angka penjualan dari pabrik dan retail menunjukkan dampak yang menghancurkan akibat pandemi, dan kebijakan pemerintah dalam menanggulanginya.
 
Dan hingga saat ini belum ada satu provinsi yang melaporkan nol kasus dalam beberapa hari terakhir.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x