"Dalam setiap operasi militer, kesalahan terjadi. Tentu saja, kesalahan apa pun yang dibuat Arab Saudi atau koalisi adalah kesalahan yang tak disengaja," ucapnya kepada Time pada April 2018.
"Kita tidak perlu memiliki Hizbullah (kelompok Lebanon yang didukung Iran) baru di semenanjung Arab. Ini adalah garis merah tidak hanya untuk Arab Saudi tapi untuk seluruh dunia," kata Mohammed bin Salman.
Baca Juga: Aksi Suporter Jepang Mungut Sampah di Piala Dunia Qatar Jadi Pusat Perhatian
2. Memenjarakan aktivis hak asasi perempuan
Aktivis didominasi perempuan ditangkap hanya beberapa minggu sebelum Arab Saudi mengizinkan kaum perempuan untuk mengemudi pada 2018.
3. Eksekusi mati meningkat
Menurut organisasi HAM internasional, Reprieve dan Amnesty International. Jumlah eksekusi di kerjaan itu telah meningkt pesat sejak Mohammed bin Salman menjadi Putra Mahkota Arab Saudi
Amnesty International juga mengutuk penggunaan hukuman mati yang menonjol di Arab Saudi. Mereka menuduh negara itu menggunakan hukuman tersebut sebagai cara untuk menahan kritik dari minoritas Syiah di Arab Saudi.
Baca Juga: Wartawan Israel Dikacangin Suporter Piala Dunia Qatar: Tidak Ada yang Namanya Israel!
Tapi dalam wawancaranya, Mohammed bin Salman berdalih dengan menekankan bahwa semua yang dieksekusi telah melalui tiga lapisan sistem peradilan.