Sentimen Anti-Jepang Meningkat di China Usai Pembuangan Air Radioaktif PLTN

- 28 Agustus 2023, 14:46 WIB
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik, di kota Okuma, provinsi Fukushima, Jepang , Kamis (24/8/2023). ANTARA FOTO/Kyodo via Reuters/hp.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik, di kota Okuma, provinsi Fukushima, Jepang , Kamis (24/8/2023). ANTARA FOTO/Kyodo via Reuters/hp. /

KILAS KLATEN - Usai pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut, sentimen anti-Jepang di China mengalami peningkatan.

Tindakan pelecehan yang diperoleh Jepang seperti yang terlihat melalui panggilan telepon dapat mengganggu dan seruan di internet untuk memboikot produk-produk Jepang.

Seperti misalnya sebuah sekolah Jepang di Qingdao dilempar batu ke halaman sekolah tersebut pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Selain itu, sekolah Jepang lainnya di Suzhou juga dilempari telur pada Jumat, 25 Agustus 2024. menurut sejumlah sumber Pemerintah Jepang.

Namum untungnya tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Ada pula pengguna media sosial China mendesak para pengikutnya untuk menyerukan protes terhadap Jepang dan memboikot produk-produk Jepang.

Baca Juga: PM Jepang Desak Operator untuk Utamakan Keselamatan Pada Pembuangan Air Fukushima

Kemudian, seruan itu mendorong peningkatan keamanan di sekitar kantor-kantor Jepang di China.

Pemerintah China bereaksi keras dengan melarang semua impor produk makanan laut dari Jepang, meskipun Pemerintah Jepang mengatakan pembuangan air limbah secara besar-besaran dalam jangka waktu sekitar 30 tahun akan dilakukan dengan cara yang aman

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x