Hal ini menandakan bahwa Korea Selatan tidak akan lagi mentolerir tindakan provokatif yang merugikan keamanan dan stabilitas regional.
Pemerintah Korea Selatan juga telah menyatakan niatnya untuk membatalkan sejumlah perjanjian antar-Korea yang telah diadakan sebelumnya, termasuk Deklarasi Panmunjom 27 April dan Perjanjian Militer Antar-Korea 19 September.
Pembatalan perjanjian ini bertujuan untuk menghapus hambatan-hambatan yang menghalangi penyebaran kembali siaran pengeras suara ke wilayah Korea Utara.
Langkah-langkah yang diambil oleh Korea Selatan ini menunjukkan tekad mereka untuk menanggapi tindakan provokatif Korea Utara dengan tegas.
Dengan memasang kembali pengeras suara dan membatalkan perjanjian antar-Korea, Korea Selatan berusaha untuk menegaskan kembali posisinya dalam menghadapi ancaman keamanan yang berasal dari utara.
Meskipun Korea Utara telah mengumumkan penangguhan sementara pengiriman balon sampah, Korea Selatan tetap berkomitmen untuk memasang kembali pengeras suara mereka.
Pemerintah Korea Selatan telah menegaskan bahwa mereka akan terus memantau tindakan Korea Utara dengan cermat dan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
Keputusan Korea Utara untuk menghentikan pengiriman balon sampah sementara dapat dilihat sebagai langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan dalam hubungan antara kedua negara.
Namun, reaksi Korea Selatan yang tegas menunjukkan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menanggapi provokasi lebih lanjut dari Korea Utara dengan tegas dan efektif.