Bagaimana Mengenali Stres dan Cara Mengatasinya?

 

KILAS KLATEN - Sebagian besar orang pasti pernah mengalami stres. Baik stres yang ringan hingga stres dengan kadar yang lumayan berat. Hal ini bisa saja kerap kali terjadi.

 

Mereka mengatakan bahwa stres itu adalah sesuatu yang sangat wajar, dan tentu saja normal. Akan tetapi, stres yang berlebihan tentu saja dapat pula mempengaruhi kualitas hidup. 

 

Efek dari stres ini sendiri dapat mempengaruhi setiap aspek dalam kehidupan, seperti mood, pekerjaan, bahkan kesehatan. Stres dapat disebabkan oleh kelelahan, baik secara fisik maupun mental. 

 

Kecapekan yang terlalu berat dan tidak dapat ditanggung oleh tubuh, dapat mengakibatkan stres dan juga sakit. Hal ini terjadi, sebab apabila tubuh tidak dapat menanggung rasa lelah yang berlebihan, tentu akan mempengaruhi terhadap kinerja dan metabolisme tubuh.

 

Tubuh yang sudah merasakan sinyal-sinyal yang tidak baik, akan merespon gejala tersebut dengan perasaan buruk pula. Hal inilah yang kemudian seringkali memunculkan stres.

 

 

Selain karena lelah secara fisik atau jasmani, stres juga dapat dipicu oleh kelelahan secara mental. Tekanan dan juga beban yang dirasa berat oleh seseorang, dapat menyebabkan ketidakseimbangan mental sehingga stres dapat muncul dan menyerang sang pemilik tubuh. 

 

Banyak faktor seperti rasa jenuh atau bosan, terluka secara emosional, trauma, banyak pikiran, dan lain sebagainya dapat menyebabkan stres. Pikiran yang keruh menyebabkan suasana hati menjadi buruk, hal tersebut bisa membuat stres itu muncul.

 

Memikirkan pekerjaan atau rencana memanglah suatu hal yang harus dilakukan. Namun, jangan pula melupakan bahwa terlalu dalam memikirkan hal tersebut dapat membuat stres muncul juga.

 

Dalam sebuah kondisi tertentu, stres dapat membuat penderitanya sampai terganggu dalam menjalankan banyak aktivitas sehari-hari.

 

Kemudian, bagaimana sih cara untuk mengenali dan mengatasi stres?

Untuk mengetahui apakah seseorang sedang mengalami stres, dia pertama-tama harus paham akan dirinya sendiri.

 

Peka terhadap apa yang dirasakannya, juga mampu segera melakukan tiap-tiap tindakan yang sekiranya dibutuhkan oleh tubuhnya. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dengan mengantisipasi hal-hal yang sekiranya kurang baik.

 

Berpikir positif dan optimis dapat membantu seseorang untuk mengantisipasi munculnya stres. Hal ini penting, karena stres kerap kali muncul dari pikiran-pikiran buruk atau negatif tentang berbagai hal.

 

Seringkali ditemukan seseorang mengidap stres karena dia terlalu banyak berpikir, bahkan untuk sesuatu yang belum terjadi. Hal inilah yang kemudian menjadi beban, sehingga mau tidak mau stres kembali datang.

 

Memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, menghindari konflik, dan olahraga yang teratur, dapat membuat seseorang tidak rawan terkena stres.

 

Namun, hidup memang kadang tidak selalu sesuai dengan apa yang diekspetasikan atau diharapkan.

 

 

Pada situasi-situasi tertentu, keadaanlah yang membuat seseorang dilanda stres. Dari yang kadarnya masih ringan, sampai dengan kadar yang cukup berat.

 

Jika sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan? Jika sudah merasa stres tersebut tidak dapat ditolerir, maka akan lebih baiknya atau sudah seharusnya seseorang tersebut meminta bantuan kepada ahli, seperti psikolog dan lain-lain. ***