Sarapan Tidak Hanya Asal Kenyang, Perhatikan Hal Berikut Ini!

- 2 Maret 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi -  Sarapan tidak asal kenyang
Ilustrasi - Sarapan tidak asal kenyang /pixabay
KILAS KLATEN -  Sarapan sudah menjadi keharusan untuk menambah energi sebelum melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi menurut Dokter spesialis gizi klinik dr Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp. GK mengingatkan, jika sarapan tidak boleh hanya asal kenyang, namun juga harus memperhatikan nutrisi mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, serta sayur dan buah sesuai prinsip Isi piring.


Seperti dikutip Kilas Klaten dari Antara pada Selasa, 28 februari 2023, dalam sebuah acara temu media di Jakarta, Dokter lulusan Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia ini menyampaikan "Konsepnya adalah gizi seimbang atau balanced diet."

Juwalita juga menjelaskan jika gizi seimbang untuk anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak membutuhkan lebih banyak karbohidrat, berbeda dengan orang dewasa yang lebih banyak membutuhkan protein.
 
"Kalau anak-anak itu memang komposisi karbohidratnya lebih banyak karena mereka butuh energi lebih banyak untuk aktivitas harian mereka yang sangat banyak," ujarnya.
 
 
Menurut Juwalita, menu sarapan tidak harus selalu berisi nasi sebagai sumber karbohidrat dan ayam sebagai sumber protein hewani. Namun, orang tua juga dapat melakukan berbagai kreasi menu sarapan bergizi.
 
Karbohidrat tidak hanya dari Nasi, bisa didapat dari roti atau kentang, begitupun dengan protein bisa didapat dari telur yang dimasak menjadi omelette misalnya. Juga pun sayuran bisa dikreasikan seperti sandwich atau salad.
 
Menu sarapan sebaiknya bervariasi agar semua nutrisi bisa terpenuhi terutama vitamin dan mineral. Terutama anak-anak, saat mengonsumsi bahan makanan olahan, ia menganjurkan agar tidak hanya terpapar dengan satu jenis rasa.
 
"At some point, kadang-kadang anak menjadi sulit beradaptasi dengan makanan di sekelilingnya. Kalau dia terbiasa makan gurih terus, lalu dia harus keluar rumah dan makan di tempat lain, dia akan cari terus makanan yang biasa dia makan, dia akan kesulitan," ujarnya
 
"Adapun waktu sarapan terbaik, menurut Juwalita adalah maksimal dua jam setelah bangun tidur. Sebab jika ditunda atau bahkan melewatkan sarapan, maka dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh."
 
 
Juwalita mengatakan bahwa dalam mempersiapkan menu sarapan, perlu juga untuk memperhatikan kandungan garamnya. Ingat bahwa batasan garam atau natrium per hari untuk anak usia empat sampai delapan tahun adalah 1.200 miligram atau 3 gram garam, setara dengan setengah sendok teh.
 
Sedangkan pada orang dewasa, batasan per harinya adalah 2.000 miligram natrium atau 5 gram garam, setara dengan satu sendok teh.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x