Dampak COVID19 Terhadap Kesehatan Mental dan Penyakit Lainnya

- 16 Maret 2023, 11:59 WIB
Ilustrasi - Kasus Covid-19 Kembali Meledak, China Lockdown Sejumlah Wilayah
Ilustrasi - Kasus Covid-19 Kembali Meledak, China Lockdown Sejumlah Wilayah /pixbay/

KILAS KLATEN – Kesehatan mental berada pada titik terendah sepanjang masa karena efek jangka panjang dari kecemasan pandemi, isolasi, jarak sosial, kehilangan pekerjaan, dan masalah terkait lainnya. Namun, apakah tertular COVID19 itu sendiri dapat menimbulkan dampak kesehatan mental atau neurologis?

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa COVID19 dapat berdampak pada fungsi kognitif bahkan setelah pemulihan. Stres dan ketidakpastian yang sedang berlangsung akibat pandemi menyebabkan stres kolektif bagi banyak orang, yang mengakibatkan penurunan kesehatan mental yang tajam di seluruh Amerika Serikat dan dunia.

Shaheen E. Lakhan, MD, PhD, FAAN, seorang ahli saraf dan wakil presiden senior penelitian dan pengembangan di Click Therapeutics, menjelaskan: "COVID19 mendatangkan malapetaka pada tubuh kita, termasuk otak kita. Keputusannya adalah apakah otak terinfeksi secara langsung atau responsif terhadap peradangan di seluruh tubuh.”

Baca Juga: Objek Wisata Pemandian Air Panas Panca Ripis Tegal, Lakukan Pembenahan Pasca Covid-19

"Infeksi COVID19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit telah dikaitkan dengan perubahan status mental, kejang, dan stroke. Bahkan setelah infeksi stabil dan hilang, gejala sisa tetap ada dalam bentuk kabut otak yang terus-menerus, pusing, dan sakit kepala yang disebut sebagai long haulers COVID," kata Lakhan.

COVID-19 paling banyak diketahui merusak sistem pernapasan, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa sistem saraf juga terpengaruh, yang dapat menimbulkan konsekuensi neurologis jangka panjang. Satu studi menunjukkan bahwa 42% pasien COVID19 yang dirawat di rumah sakit menunjukkan gejala neurologis pada awal penyakit, dan 82% menunjukkan gejala neurologis secara keseluruhan. Hampir 32% mengalami disfungsi kognitif (ensefalopati).

Meskipun penyebab disfungsi bervariasi, selalu ada potensi komplikasi jangka panjang, karena kerusakan otak yang diamati pada penyintas COVID19 telah menyebabkan perubahan kognitif, perilaku, dan psikologis. Kekurangan oksigen dan ensefalitis, atau pembengkakan otak, tampaknya merupakan dua penyebab utama kerusakan ini dan pada akhirnya dapat menyebabkan stroke.

Baca Juga: Benarkah Penyakit Cacar Monyet Merupakan Efek Samping Vaksin Covid-19? Cek Faktanya Berikut Ini!

Pertimbangan jangka panjang lainnya adalah kesehatan mental. Pasien dalam perawatan intensif sering kali menghadapi tingkat PTSD, kecemasan, dan depresi yang tinggi,6 dan beberapa ahli khawatir hal yang sama akan terjadi pada para penyintas COVID19. Beberapa penelitian telah menunjukkan prevalensi yang tinggi dari masalah-masalah ini pada para penyintas COVID19, dan efek jangka panjangnya mungkin terjadi.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Verywellmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x