KILAS KLATEN - Kasus Covid-19 belum sepenuhnya melandai namun sudah muncul spekulasi terkait dengan kehadiran virus baru di China.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari China menemukan sejumlah virus pada kelelawar.
Virus yang ditemukan pada kelelawar tersebut adalah mirip Covid-19 atau SARS CoV-2.
Virus tersebut berpotensi menular dari manusia ke hewan ternak. Peneliti menggunakan 149 kelelawar di provinsi Yunnan sebagai sampel ditemukan lima virus termasuk SARS-CoV-2 dan Sars.
"Ini artinya virus mirip SARS-CoV-2 masih beredar di kelelawar China dan menimbulkan risiko kemunculan," ujara ahli Biologi evolusi dan ahli virologi di University of Sydney, Eddie Holmes. Dikutip dari Telegraph Selasa 29 November 2022.
Baca Juga: Apa itu Polio? Bagaimana Virus Tersebut Dapat Menginfeksi Manusia?
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan kelelawar dapat menyimpan banyak spesies virus berbeda, ujar ahli virolog Universitas Nottingham, Jonathan Ball.
Bahkan yang membahayakan adalah, virus-virus tersebut dapat menjadi tuan rumah bagi virus-virus di saat bersamaan.
"Koinfeksi semacam itu, khususnya dengan virus terkait seperti virus corona, memberikan kesempatan virus menukar informasi genetik penting, yang secara alami memunculkan varian baru,"ungkap Holmes.
Sementara analisis memperkirakan sekitar 400 ribu terinfeksi oleh virus yang dibawa kelelawar tiap tahunnya di Seluruh China Selatan dan Asia Tenggara.
Salah satu virus tersebut adalah BtSY2, yang memiliki karaktersitik SARS. Pada 2003 virus SARS membunuh 774 orang dan menginfeksi 8000 orang dalam wabah.
BtSY2 merupakan jenis virus yang memiliki pengikat reseptor, yakni bagian dari protein lonjakan yang dugunakan untuk menempel di tubuh manusia.
Baca Juga: Polisi dan Warga Bentrok di Shanghai Cina Gara-gara Pembatasan Covid -19 yang Sangat Ketat
Itu artinya virus ini bisa menular ke manusia.
"Ini sedekat BANAL virus kelelawar dari Laos dan virus hewan terdekat yang pernah kami lihat dari China," ujar Holmes.
Sementara untuk Covid-19 sendiri pertama kali di temukan di Provinsi Wuhan, China.
Hingga beredar ke seluruh penjuru bumi dan meluluhlantakkan dunia kesehatan lebih dari 3 tahun.
Untuk penularan Covid-19 saat ini masih terus terjadi hampir di seluruh dunia.
Bahkan setiap musim virus hadir dengan varian baru yang lebih menular dan mematikan. ***