KILAS KLATEN - Tenda Sakinah untuk pengungsi gempa Cianjur baru-baru ini heboh di jagat maya.
Tenda tersebut diperuntukan bagi pasangan suami istri yang ingin menyalurkan hasrat Biologis.
Berdasarkan informasi yang beredar tenda sakinah berada di Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku.
Namun Kepala Desa Rancagoong Dede Farhan memberikan klarifikasi soal tenda sakinah yang ramai diperbincangkan.
Dede menyatakan tenda sakinah tersebut merupakan lokasi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan bagi 1.500 pengungsi di sekitar pesantren.
Bukan tempat untuk menyalurkan hasrat biologis para korban pengungsi gempa Cianjur seperti yang ramai diberitakan.
Selain dapur umum juga terdapat tenda lain yang digunakan sebagai tenda medis.
Kepala Desa Rancagoong Dede Farhan sudah berkomunikasi dengan pihak pesantren dan dipastikan tenda sakinah untuk pasutri memenuhi kebutuhan biologis tersebut tidak ada.
"Tidak ada kang, dari hari pertama juga tidak ada tenda sakinah untuk pasutri," ungkapnya kepada awak media, Jumat 02 Desember 2022.
Dia menegaskan tenda sakinah atau tenda asmara hanya guyonan para pengungsi dan hingga saat ini tidak pernah didirikan.
"Itu guyonan warga, permintaan yang sebatas candaan. Tapi bisa dilihat tidak ada tenda tersebut. Yang di foto juga itu kan posko dapur umum, yang di depannya tenda medis untuk warga yang sakit,"ujarnya.
Baca Juga: Heboh! Relawan Gempa Cianjur Ramai-Ramai Tarik Mundur Bantuan Medis, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
Bupati Cianjur Herman Suherman juga menyampaikan sempat menerima usulan terkait tenda asmara untuk pasangan suami-istri.
"Itu guyonan warga, permintaan yang sebatas candaan. Tapi bisa dilihat tidak ada tenda tersebut. Yang di foto juga itu kan posko dapur umum, yang di depannya tenda medis untuk warga yang sakit," ujarnya.
Awalnya informasi tentang tenda Sakinah berdasarkan pernyataan salah satu warga Feri R Firdaus di Cianjur.
Ia menyampaikan tenda sakinah didirikan untuk menyalurkan hasrat biologis suami istri yang terganggu akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu.
Feri menyampaikan gagasan mendirikan tenda sakinah muncul karena melihat ada seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung setelah merantau selama dua bulan, bertepatan saat gempa Cianjur.
Rumah warga tersebut rusak parah karena gempa dan harus mengungsi di tenda yang didirikan.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," seperti dilansir dari Antara.
Namun pihak pemerintah Cianjur sudah menegaskan bahwa tenda sakinah seperti yang ramai diberitakan tidak benar.***