Prakiraan skenario terburuk tersebut menjadi rujukan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana.
Yakni serangkaian upaya agar dapat mengendalikan dan mengurangi risiko jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.
“Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang,” kata Dwikorita.
Pada kawasan industri, dampak dari gempa dan tsunami dapat memperparah kerusakan. Hal itu bisa terjadi jika tidak adanya sistem mitigasi yang baik dan peringatan dini kepada masyarakat.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Baca Juga: 4 Keutamaan Bulan Muharram yang Perlu Diketahui, Penuh Kemuliaan dan Berlimpah Pahala
BMKG bekerja sama dengan dengan pemerintah daerah, BNPB atau BPBD dan pihak lain yang terkait untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Mereka juga merangkul pemangku kepentingan daerah dalam mengelola risiko dan bencana.
Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi. Masyarakat harus menyiapkan diri karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.