Lalu BMKG menjelaskan, konsorsium digunakan sebagai respon kecenderungan aktivitas gempa bumi yang tiap harinya mengalami peningkatan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.
Baca Juga: Ada Potensi Gempa 8,7 Magnitudo dan Tsunami, Dimana dan Apa Kata BMKG?
Hal ini juga ditemukan fakta bahwa mekanisme pembangkit tsunami semakin kompleks.
Dalam pembentukan KGTI ini BMKG telah melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITAS).
Pembentukan KGTI ini mleibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Selain itu, BMKG juga melibatkan pakar kebumian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).***