Network
KILAS KLATEN - Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J kini semakin rumit. Dugaan pelecehan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi kembali dinarasikan usai Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan pernyataan dalam jumpa pers.
Komnas HAM menduga kuat akan adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.
Hal ini merupakan salah satu poin kesimpulan terhadap penyelidikan kematian Brigadir J yang telah terjadi pada taggal 8 Juli 2022 lalu.
"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.
Baca Juga: Alasan Punya Batita, Komisi III DPR Setujui Putri Candrawathi Tidak Ditahan
Secara tidak langsung Komnas HAM memberikan kesimpulan bahwa kasus pembunuhan Brigadir J merupakan peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani yang mengatakan bahwa terdapat petunjuk soal pelecehan yang perlu ditindaklanjuti oleh penyidik.
Namun disisi lain, dari pihak Putri Candrawathi yang mengaku sebagai korban sempat merasa enggan melaporkan peristiwa kekerasan seksual itu.
