KILAS KLATEN - Tim Gabungan Independent Pencari Fakta (TGIPF) bentukan Presiden Jokowi menilai bahwa Stadion Kanjuruhan Malang tidak layak menggelar pertandingan beresiko tinggi.
Salah satu anggota TGIPF mengatakan perlu adanya kalkulasi yang konkrit dalam menggelar pertandingan yang memiliki unsur beresiko tinggi di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk, berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 9 Oktober 2022.
Ia mengatakan kedepannya pintu stadion harus dibenahi. Ada aspek lain yang juga harus dipertimbangkan yakni, anak tangga.
“Jadi artinya, untuk high risk match kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkrit,” tuturnya.
Selama ini TGIPF telah menemui pihak yang terlibat dalam pertandingan laga antara Arema dan Persebaya yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang yang berujung terjadinya insiden kekerasan dengan menewaskan lebih dari 130 orang.
Baca Juga: Tanggapan Iwan Bule Usai Jokowi Umumkan Lolos dari Sanksi FIFA atas Tragedi Kanjuruhan
Anggota TGIPF, Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan, bahwa tim sudah berhasil bertemu dengan semua unsur pengamanan yang terkait.
Baik dari unsur kepolisian, Brimob, kemudian unsur -unsur pengendali lapangan, dan juga unsur-unsur TNI.