Sederet Puisi Karya Chairil Anwar Bertema Pahlawan yang Paling Dikenang

- 10 November 2022, 11:27 WIB
Ilustrasi -  Sederet Puisi Karya Chairil Anwar Bertema Pahlawan yang  Paling Dikenang
Ilustrasi - Sederet Puisi Karya Chairil Anwar Bertema Pahlawan yang Paling Dikenang /pixabay
KILAS KLATEN - Hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November menyimpan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia.
 
Bagaimana tidak, dalam pertempuran sengit di Surabaya pada 10 November 1945 membuat banyak pahlawan bangsa  berguguran di medan perang.
 
Chairil Anwar sebagai sastrawan ulung dari pujangga lama menorehkan tulisan-tulisan menohok terkait perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah.
 
Puisi-puisi Chairil Anwar ini selalu dikenang dari generasi ke generasi sebagai karya abadi dengan gaya bahasa yang dipenuhi personifikasi.
 
 
Berikut ini merupakan kumpulan puisi bertemakan pahlawan:
 
Diponegoro
 
Oleh Chairil Anwar 
 
Di masa pembangunan ini 
Tuan hidup kembali 
Dan bara kagum menjadi api 
Di depan sekali tuan menanti 
Tak gentar. 
Lawan banyaknya seratus kali. 
Pedang di kanan, keris di kiri 
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu 
Kepercayaan tanda menyerbu 
Sekali berarti Sudah itu mati 
MAJU 
Bagimu negeri Menyediakan api 
Punah di atas menghamba 
Binasa di atas ditindas 
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai 
Jika hidup harus merasai 
Maju 
Serbu 
Serang 
Terjang 
(1943)
 
 
Karawang – Bekasi 
 
Oleh Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang – Bekasi 
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi 
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami 
Terbayang kami maju dan berdegap hati? 
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
Kami mati muda 
Yang tinggal tulang diliputi debu 
Kenang, kenanglah kami 
Kami sudah coba apa yang kami bisa 
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa 
Kami sudah beri kami punya jiwa 
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa 
Kami cuma tulang-tulang berserakan 
Tapi adalah kepunyaanmu 
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan 
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan Atau tidak untuk apa-apa 
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata 
Kaulah sekarang yang berkata 
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
Kenang, kenanglah kami 
Menjaga Bung Karno 
Menjaga Bung Hatta 
Menjaga Bung Sjahrir 
Kami sekarang mayat 
Berilah kami arti 
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian 
Kenang-kenanglah kami 
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Karawang – Bekasi (1948).
 
Itulah beberapa kumpulan puisi Chairil Anwar bertema pahlawan.***
 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Perpustakaan Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x