Puisi Hari Pahlawan 10 November 'Gugur' Karya WS Rendra, Penuh Makna dan Cocok untuk Lomba Sekolah

- 31 Oktober 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi-Contoh puisi hari pahlawan 10 November
Ilustrasi-Contoh puisi hari pahlawan 10 November /freepik/

KILAS KLATEN - Puisi hari pahlawan seringkali dibutuhkan saat mendekati peringatan hari nasional pada 10 November.

Dalam upaya bentuk peringatan hari nasional 10 November tersebut, puisi hari pahlawan menjadi salah satu hal utama yang banyak dicari, terutama oleh para siswa.

Salah satu contoh puisi hari pahlawan yang dapat dijadikan sebagai referensi yaitu puisi Gugur karya WS Rendra.

Puisi hari pahlawan 'Gugur' karya WS Rendra memiliki makna yang mendalam, lantaran berisi interpretasi dari perjuangan pahlawan kemerdekaan kala itu.
 
Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Halaman 44, Mengenai Persamaan Puisi Rakyat dengan Pantun

Nah, berikut isi puisi hari pahlawan yang berjudul 'Gugur' karya WS Rendra.

Gugur

Oleh : WS Rendra

Ia merangkak
Di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
Pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak
Di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
Luka-luka di badannya
Bagai harimau tua
Susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
Menatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itu
Lima pemuda mengangkatnya
Di antaranya anaknya
Ia menolak
Dan tetap merangkak
Menuju kota kesayangannya
 
Baca Juga: Contoh Teks Pidato Sumpah Pemuda untuk SD, SMP, dan SMA

Ia merangkak
Di atas bumi yang dicintainya
Belum lagi selusin tindak
Mautpun menghadangnya

Ketika anaknya memegang tangannya
Ia berkata:
Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan akupun berasal dari tanah
Tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.
Haripun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata
Lihatlah, hari telah fajar!
Wahai bumi yang indah,
Kita akan berpelukan selama-lamanya
Nanti sekali waktu
Seorang cucuku
Akan menancapkan bajak
Di bumi tempatku berkubur
Kemudian akan ditanamnya benih
Dan tumbuh dengan subur

Maka iapun berkata:
Alangkah gemburnya tanah di sini

Haripun lengkap malam
Ketika menutup matanya
 
Baca Juga: Contoh Pidato Singkat tentang Peringatan Hari Pahlawan

Adanya puisi hari pahlawan ini dapat menjadi ide baru dalam memperingati hari nasional tersebut, khususnya bagi siswa yang akan mengikuti lomba puisi dengan tema 'Hari Pahlawan'.

Demikian, contoh puisi hari pahlawan 'Gugur' karya WS Rendra yang penuh makna pada setiap baitnya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x