Pemkab Klaten Berikan Dukungan Atas Usulan dr Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

- 6 November 2022, 12:45 WIB
Pemkab Klaten Berikan Dukungan Atas Usulan dr Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
Pemkab Klaten Berikan Dukungan Atas Usulan dr Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional /klatenkab.go.id
KILAS KLATEN - Pemkab Klaten memberikan dukungan terhadap pengusulan dr. Soeharto sebagai pahlawan nasional karena perannya semasa perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. 
 
Hingga nama DR. R Soeharto dikukuhkan sebagai nama jalan di ruas Gebyok-Jimbung pada bulan Mei lalu oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani.
 
Dr. R. Soeharto adalah putra asli Klaten kelahiran Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari dan dikenal sebagai dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta. 
 
Oleh Pemkab Klaten dan Pemprov Jawa Tengah, nama Dr. R. Soeharto diusulkan sebagai pahlawan nasional atas peran dan perjuangannya sejak berkiprah di Jong Islamieten Bond, menjadi pengurus besar Jong Java mengikuti Kongres Pemuda II (yang melahirkan Sumpah Pemuda).
 
 
Perannya juga tercatat di Pusat Tenaga Rakyat dan peristiwa-peristiwa penting dan krusial sebelum dan pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, serta perannya dalam pendirian berbagai institusi penting negara.
 
Dokter dengan paras wajah menyejukkan itu lahir pada tahun 1908. 
 
Beliau menikah dengan seorang penulis sekaligus guru bernama Sinta Kaliente Tedjasukmana. 
 
Semasa hidupnya, Dr. Soeharto memiliki kedekatan yang spesial dengan Bung Karno – yang biasa Ia panggil ‘Mas Karno’. 
 
Dr. Soeharto telah menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta sejak tahun 1942.
 
 
Kedekatannya dengan pusaran kekuasaan membuat Dr. Soeharto menjadi saksi hidup dari berbagai peristiwa penting yang secara langsung memengaruhi kondisi bangsa.
 
Sepanjang hidupnya, Dr. Soeharto pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno. 
 
Beliau juga merupakan salah satu pendiri bank pertama di Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), sekaligus turut andil dalam pembangunan kawasan Sarinah Thamrin Jakarta, dan Hotel Indonesia. 
 
Pada masa awal kemerdekaan, Dr. Soeharto berperan sebagai bendahara yang mengelola dana penyelenggaraan pemerintahan, karena pada masa itu, lembaga-lembaga negara belum sepenuhnya fungsional.
 
 
Dr. Soeharto juga kerap mendampingi Bung Karno dalam kunjungan-kunjungan politik, seperti kunjungan ke Dalat untuk mempersiapkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 
 
Selain itu, rumah sekaligus tempat praktik beliau di Jalan Kramat Raya No.128 pernah digunakan oleh Bung Karno dan Tan Malaka untuk mendiskusikan testamen pelimpahan kekuasaan. 
 
Namun agaknya kisah yang paling berkesan antara beliau dan Bung Karno adalah cerita ketika beliau menemani Bung Karno untuk melamar Rahmi, (calon) istri Bung Hatta.
 
Sebagai seorang penggiat KB, Dr. Soeharto memiliki jasa yang sangat besar terhadap perkembangan program KB di Indonesia. 
 
Diskusi beliau dengan anggota Field Service International Planned Parenthood Federation (IPPF), Mrs. Dorothy Brush, dan direktur Margaret Sanger Research Institute New York, Dr. Abraham Stone, menjadi tonggak bagi berdirinya PKBI pada tanggal 23 Desember 1957. 
 
 
Selain berperan sebagai pelopor, beliau juga menjabat sebagai ketua PKBI pertama.
 
Dr. Soeharto meninggal pada tahun 2000. Beliau memiliki 6 orang anak dari perkawinannya dengan Ibu Sinta Kaliente.
 
Ke-6 anaknya kini turut berkontribusi terhadap bangsa lewat berbagai cara. 
Salah satunya yaitu Ibu Dewi Kamaratih yang memilih untuk menjadi lawyer dan Ibu Dewi Arimbi yang menjadi pengusaha properti terkenal. 
 
Kisah Dr. Soeharto agaknya menegaskan bahwa seseorang memiliki kapasitas yang tidak terbatas untuk berkontribusi bagi kemanusiaan, seperti Dr. Soeharto yang selain menjadi dokter dan penggiat KB, turut berperan dalam upaya-upaya merebut, dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
 
Bupati Klaten mengatakan selain apresiasi, penamaan jalan ini juga sebagai bentuk upaya Pemkab Klaten untuk mendukung pengusulan gelar pahlawan nasional.
 
 
Sehingga Dr. R. Soeharto dikenal luas oleh masyarakat, khususnya warga Klaten.
 
Pengusulan gelar pahlawan nasional bagi DR. dr. R. Soeharto segera memasuki tahap pengukuhan. 
 
Pemerintah Pusat akan segera mengukuhkan gelar pahlawan nasional tokoh asal Wonosari, Klaten ini.
 
Informasi tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud Mahmodin lewat akun Twitter-nya.
 
Dalam unggahannya, Menteri Mahfud MD menyampaikan Presiden akan anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 tokoh yang ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI.
 
 
Tokoh-tokoh tersebut diusulkan dari berbagai daerah yang telah diteliti jejak peran juangnya hingga diseminarilmiahkan posisi sejarahnya. Termasuk di dalam DR. dr. R. Soeharto asal Klaten.
 
Pemerintah akan anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 putera pejuang dan pengisi kemerdekaan Indonesia. Kepada daerah-daerah dan institusi-institusi warisannya dipersilahkan melakukan tahniah (syukuran),” tulis Menteri Mahfud dalam akun Twitter-nya.
 
Salah satu persyaratan pengusulan pahlawan nasional adalah namanya telah diabadikan melalui sarana monumental di daerah asal sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas dan Almarhum Bapak DR R Soeharto ini putra asli Klaten yang lahir di Desa Tegalgondo, calon pahlawan nasional pertama dari Klaten,” tutupnya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: klatenkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x