Network
KILAS KLATEN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan strategi pembangunan infrastuktur guna mitigasi potensi bencana banjir dan longsor di IKN.
Langkah ini adalah persiapan dan upaya persiapan agar nantinya bencana alam seperti banjir dan longsor di IKN bisa diminimalisir.
Salah satu aspek dalam pembangunan infrastruktur di KIPP in adalah kelestarian lingkungan dengan konsep kawasan inti akan dipertahankan ruang hijaunya lebih dari 75 persen.
Baca Juga: 19 November Diperingati Hari Pria Internasional, Berikut Kata Ucapan Dan Quotesnya!
“Untuk menjaga kelestarian lingkungan, beberapa hal yang dilakukan yakni melakukan mitigasi potensi bencana longsor (landslide), antara lain dengan mempertahankan ruang hijau lebih dari 75 persen dari 6600 hektar luas area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta memasang sensor monitoring pergerakan tanah,” kata Mentri PUPR Basuki.
Beliau juga menambahkan bahwa dalam membangun infrastruktur harus mengikuti topografi dengan memanfaatkan cekungan untuk embung, merancang jalan dengan kemiringan 10 persen, menghindari pembangunan di lokasi kerentanan gerakan tanah tinggi, serta sangat menghindari pengupasan tebing atau lereng.
“Kita seminimal mungkin melakukan metode proses pengerjaan tanah cut and fill, kita ikuti topografinya. Kita ingin memanfaatkan topografi daerah tersebut menjadi estetikanya IKN,” kata Menteri PUPR Basuki.
Baca Juga: Dugaan Penghinaan Terhadap Ibu Iriana di Twitter, Gibran: Saya Masih Banyak Kerjaan
Selain itu untuk upaya pencegahan banjir, Menteri PUPR masih menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku-Sepoi yang sudah progres hingga 78 persen dengan kapasitas sebanyak 10,6 juta meter kubik dan diprediksi bisa mengendalikan banjir sampai 55 persen di kawasan IKN.
Nantinya juga akan dibangun 19 embung di kawasan KIPP sebagai sistem drainase yang merupakan harmoni green and blue development (pembangunan hijau dan biru).
