Irvan pun berharap semburan asap dari gunung tersebut tidak berdampak buruk bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Baca Juga: Suasana Mencekam Erupsi Semeru Langit Hitam Akibat Erupsi, Warga Mengungsi!
PVMBG menyatakan Gunung Kerinci yang berbentuk strato vulkano mempunyai karakter letusan yang bersifat eksplosif diselingi dengan adanya aliran-aliran lava.
Sehingga bisa dipastikan bahwa letusan Gunung Kerinci adalah letusan yang memiliki karakter vulkano lemah dan tidak ada data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusan.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Balai Besar TNKS mengatakan bahwa penutupan jalur pendakian Gunung Kerinci sudah dilakukan sejak 19 Oktober 2022.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan di sekitar Gunung Kerinci untuk tidak mendaki kawah yang ada di puncak gunung api tersebut di dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Begini Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Terkait dengan aktivitas erupsi Gunung Kerinci, masyarakat dilarang berkeliling di radius bahaya yang tertera dalam peta Kawasan Rawan Bencana III yang merupakan zona merah.***