KILAS KLATEN - Sebagian besar pelajar saat ini pasti akan menghindar ketika dihadapkan dengan pertanyaan“Mau jadi petani?”
Benarkah masa deapn industri pangan dan pertanian Indonesia kehilangan penerus?
Bisa, ya, bisa tidak. itu tergantung apa yang akan dilakukan pemerintah, masyarakat dan anak muda menanggapi isu rendahnya minat anak muda menjadi petani.
Kebanyakan anak muda, saat ditanya bidang pekerjaan yang diinginkan oleh mereka, sebagian besar akan menjawal, "asal bukan petani".
Menariknya, anak muda lebih tertarik di bidang pekerjaan yang kekinian seperti: pengusaha, artis, konten creator, Youtuber, TikToker, dan lain sebagainya.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Memang, pekerjaan diatas sedang diimpi-impikan banyak anak muda karena tawaran hasil yang menggiurkan.
Baca Juga: Sejarah Sensus Pertanian di Indonesia, Sejak Dulu Sampai Sekarang
Belum lagi dorongan dari para influencer di media sosial yang sering memamerkan hasil dari pekerjaan mereka. Hal tersebut menambah tinggi minat anak muda terhadap pekerjaan di bidang tersebut.
Alhasil, anak muda menjadi picing mata terhadap pekerjaan di bidang pertanian.
Keengganan kaum pelajar menjadi petani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya ialah ketiadaan minat atau passion, masa depan pertanian yang meragukan, uangnya sedikit, dan alasan-alasan mendasar lain.