Surat Al Hujarat Jadi Pembuka Piala Dunia di Tengah-tengah Ramainya Isu Konflik Antara Rusia dan Ukraina

- 21 November 2022, 14:47 WIB
Morgan Freeman dan Ghanim Al Muftah pada pembukaan Piala Dunia Qatar 2022.
Morgan Freeman dan Ghanim Al Muftah pada pembukaan Piala Dunia Qatar 2022. /Reuters via Khaleej Times/

KILAS KLATEN - Banyak hal menarik dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 yang digelar di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu, 20 November waktu setempat.

Salah satunya ialah pembacaan Ayat Quran yang sangat jarang terjadi dalam pagelaran sebesar itu.

Surat Al Hujarat menjadi pembuka pagelaran Piala Dunia Qatar 2022, ditengah-tengah isu konflik antara Rusia dan Ukraina.

Peristiwa tersebut cukup dramatis. Pasalnya, Surat Al Hujarat ayat:13 memiliki arti yang mendalam menyangkut persaudaraan dan tujuan penciptaan makhluk.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," (Q.S Al-Hujarat ayat 13)

Baca Juga: Gempa Hebohkan Jakarta, Guncangan Sangat Terasa Membuat Warga Berhamburan ke Luar

Lantunan ayat suci Al-Quran tersebut dibawakan oleh Ghanim Al-Muftah (20), Difabel yang menjadi bintang tamu dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022.

Ada hal menarik lain dari berjalannya gelaran Piala Dunia Qatar 2022.

Piala dunia Qatar tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, perhelatan akbar dunia sepak bola tersebut diadakan setelah liga-liga berakhir, tetapi kali ini, ketika liga sedang berjalan setengah musim.

Hal tersebut dilakukan karena mempertimbangkan cuaca ekstrim di Qatar, jika Piala Dunia digelar pada jadwal biasa, sekitar bulan Juni.

Hal menarik lain dari Piala Dunia Qatar 2022 adalah aturan khusus yang tidak boleh dilakukan selama acara Piala Dunia berlangsung.

Baca Juga: Penyakit Polio Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, Berikut Penjelasannya

Salah satunya adalah sebab larangan peredaran minuman keras sepanjang pertandingan Piala Dunia di Qatar.

Tidak hanya itu saja, Qatar juga memberlakukan larangan untuk para kaum LGBT menonton langsung pertandingan di stadion. penggunaan ban captain dengan warga pelangi, yang mengidentikan dengan LGBT juga dilarang.

Bagi pria dan wanita, juga dilarang untuk mengenakan pakaian minim dan seksi selama gelaran berlangsung. Pemerintah Qatar menetapkan aturan berbusana untuk menutupi bahu dan lutut.

Menyikapi hal ini banyak negara-negara Eropa dan Amerika yang protes dan menganggap Qatar sebagai negara diskriminatif  terutama kepada kelompok LGBT.

Aturan ini, memang sedikit mengecewakan bagi sebagian supporter negara Barat yang datang langsung ke Qatar.

Baca Juga: BTS Menjadi Artis Menangkan American Music Awards 4 Kali Beturut-Turut

Karena biasanya, Piala Dunia identik dengan keramaian dan pesta miras, tetapi kali ini benar-benar berbeda.

Pemerintah Qatar telah menyampaikan kepada segala pihak untuk menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan adat negaranya.***

 

 

 

 

 

Editor: Masruro

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x