Kemhan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage Bekas AU Qatar Seharga Rp11,8 Triliun

- 16 Juni 2023, 14:52 WIB
Kemhan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage Bekas AU Qatar Seharga Rp11,8 Triliun
Kemhan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage Bekas AU Qatar Seharga Rp11,8 Triliun /

KILAS KLATEN - Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar dengan tujuan memperkuat kemampuan tempur TNI AU.

Pembelian pesawat bekas ini dilakukan seharga sekitar Rp11,8 triliun.

Langkah ini diambil karena Indonesia membutuhkan pesawat tempur yang dapat segera dioperasikan untuk mengatasi penurunan kesiapan tempur TNI AU.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan, Brigjen Edwin Adrian Sumantha.

Banyaknya pesawat yang sudah habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan diperbarui, diperbaiki, serta lamanya pengiriman pesawat baru yang dipesan merupakan faktor yang menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU.

Menurut Edwin, pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar ini dianggap sebagai langkah yang tepat untuk memperbaiki kesiapan pesawat tempur TNI AU.

Baca Juga: Dukungan Pengamanan KTT 2022 di Bali, TNI Terjunkan Kapal Perang dan Pesawat Tempur

Ia juga menegaskan bahwa pembelian tersebut telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, seperti tercantum dalam surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan surat Menteri Keuangan.

Dalam kontrak pembelian, Indonesia akan memperoleh berbagai perlengkapan yang terdiri dari 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 (9 kursi tunggal dan 3 kursi ganda), 14 mesin dan sel T, publikasi teknis, peralatan penunjang, suku cadang, alat uji, pengiriman pesawat, asuransi, layanan dukungan (selama 3 tahun), pelatihan pilot dan teknisi, infrastruktur, serta persenjataan.

Pesawat-pesawat tersebut rencananya, akan dikirimkan dalam waktu 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Saat ini, status kontrak sedang dalam proses efektif.

Edwin juga menjelaskan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat memperhatikan kesiapan tempur TNI AU. Ia menyoroti fakta bahwa banyak pesawat tempur TNI AU, seperti F-5 Tiger, sudah mencapai masa pakainya.

Penggantian pesawat F-5 Tiger dengan pesawat SU-35 Sukhoi terhambat oleh ancaman sanksi dari Amerika Serikat.

Selain itu, pesawat Hawk 100/200 juga akan segera mencapai masa pakainya.

Oleh karena itu, penambahan pesawat tempur diperlukan untuk menggantikan pesawat-pesawat yang sudah usang.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x