Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Cerpen

31 Juli 2022, 21:36 WIB
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman /Kemdikbud/

KILAS KLATEN - Materi tentang Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen merupakan salah satu materi yang terdapat dalam buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia.

Di dalam materi tentang Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen, siswa juga harus menyelesaikan beberapa soal yang ada di Halaman 73 buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia.

Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia sendiri merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa  dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Buku Bahasa Indonesia yang merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan ini ditulis oleh Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia  Halaman 58-59 Kegiatan 2 Hikayat Sa-ijaan

Berikut ini adalah Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen berdasarkan pembahasan Guru Bahasa Indonesia.

Soal Bahasa Indonesia Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen

Ubahlah kutipan Hikayat si Miskin ini menjadi bahasa cerpen yang lebih populer. Gunakanlah konjungsi urutan waktu dan berbagai majas untuk mengembangkannya.

Asalnya raja kayangan dan jadi demikian karena disumpahi oleh Batara Indera. Terlantar di negeri antah-berantah dan keduanya sangat dibenci orang. Setiap kali mengemis di pasar dan kampung, mereka dipukuli dan diusir hingga ke hutan.

Oleh yang demikian, tinggallah dua suami-istri itu di hutan memakan batang kayu dan buah-buahan.

Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya. Maka istrinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itu pun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak.

Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada istrinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.”

(Sumber: Bunga Rampai Melayu Kuno, 1952, dengan penyesuaian)

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen

Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja dan ratu dari kayangan yang mendapat hukuman dari Batara Indera.

Mereka dibuang ke negeri antah-berantah menjadi orang miskin. Tidak ada satu pun orang di negeri itu yang menyukainya.

Setiap kali mereka mengemis di pasar dan perkampungan, mereka dipukuli dan diusir hingga mereka pun pergi ke hutan. Di hutan, mereka hidup dengan memakan dedaunan, buah-buahan, bahkan kayu-kayu.

Beberapa lama kemudian, sang istri pun hamil. Saat kandungannya berusia tiga bulan ia menangis dan meminta kepada suaminya untuk mengambilkan buah mempelam yang tumbuh di taman istana kerajaan.

Si Miskin pun terketuk hatinya karena ia sudah lama menanti kehadiran seorang anak. Namun, ia bingung karena hal itu sepertinya tidak mungkin ia lakukan.

“Bagaimana mungkin aku dapat mendapatkannya, istriku? Menge- mis sedikit saja, kita sudah diusir,” kata si Miskin kepada istrinya yang masih merengek seperti anak kecil.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia  Halaman 60-62 Menguraikan Plot Cerita

Demikian Kunci Jawaban Bahasa Indonesia  Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen yang bisa dijadikan referensi saat menjawab Soal Bahasa Indonesia Halaman 73 Mengubah Kutipan Hikayat Menjadi Bahasa Cerpen.***

Editor: Masruro

Sumber: kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler