Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 Kaidah Kebahasaan ‘Menimbang Ayat-Ayat Cinta’ Dan ‘Gerr’

6 Februari 2023, 17:00 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 Kaidah Kebahasaan ‘Menimbang Ayat-Ayat Cinta’ Dan ‘Gerr’ /

KILAS KLATEN – Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kurikulum 2013 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ akan diulas secara lengkap dalam artikel berikut.

Simak artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kurikulum 2013 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ berikut ini agar tugas kalian mendapatkan nilai yang bagus.

Artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kurikulum 2013 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ ini disusun sebagai referensi peserta didik Kelas 12 SMA.

Sebagai informasi, kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ ini disusun berdasarkan soal-soal yang ada di dalam Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Semester 2 Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi karya Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah.

Berikut ini adalah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Gerr’.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 211 Mengonstruksi Kritik Sastra

Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210

Bacalah kembali teks ”Menimbang Ayat-ayat Cinta” dan ”Gerr” di atas. Kemudian, kerjakan tugas berikut.

1. Analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Judul teks: . . . .

2. Berikan komentarmu terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam teks esai tersebut!

Jawab:

1. Analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Judul teks: . . . .

Teks 1: Menimbang Ayat-Ayat Cinta

1. Kaidah kebahasaan: Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.

Kutipan: Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya. Bahkan, hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah. Ya, katakan saja paragraf yang sarat dengan amanah.

Namun, dengan bentuk yang seperti itu tidak kemudian membuat novel ini menjadi membosankan untuk dibaca karena penulis tetap menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui.

2. Kaidah kebahasaan: Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.

Kutipan: Satu hal yang ditemukan terlihat janggal dalam novel ini adalah karakter tokoh, yaitu Fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut.

Maksud penulis di sini, mungkin ia ingin menggambarkan sosok manusia yang benar-benar mencitrakan Islam dengan segala kebaikan dan kelembutan hatinya. Hal yang menjadi janggal jika sosok yang digambarkan begitu sempurna sehingga sulit atau bahkan tidak ditemukan kesalahan sedikit pun padanya.

3. Kaidah kebahasaan: Penggunaan istilah teknis.

Kutipan: Roman, hiperbola, teenlit, Harry Potter, erotis

4. Kaidah kebahasaan: Penggunaan kata kerja mental.

Kutipan: Karya sastra yang baik juga bisa menggambarkan hubungan antarmanusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan.

Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran islami, karena penjualannya mampu mengalahkan buku-buku yang digandrungi, seperti Harry Potter ini mengusung tema cinta islami yang dihiasi dengan konflik-konflik yang disusun dengan apik oleh penulisnya.

Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya.

Gaya penulis untuk mengungkapkan setiap pesan justru menyadarkan kita bahwa sedikit sekali yang baru kita ketahui tentang Islam.

Teks 2: Gerr

1. Kaidah kebahasaan: Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.

Kutipan: Teater Mandiri pekan ini berumur 40 tahun—sebuah riwayat yang tak mudah, seperti hampir semua grup teater di Indonesia.

Ia bagian dari sejarah Indonesia yang sebenarnya penting sebagai bagian dari cerita pembangunan ”bangun” dalam arti jiwa yang tak lelap tertidur.

2. Kaidah kebahasaan: Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 205 Tugas: Buatlah Kalimat Esai Laskar Pelangi

Kutipan: Bagi saya, teater ini adalah ”teater miskin” dalam pengertian yang berbeda dengan rumusan Jerzy Grotowski. Bukan karena ia hanya bercerita tentang kalangan miskin. Putu Wijaya tak tertarik untuk berbicara tentang lapisan- lapisan sosial. Teater Mandiri adalah ”teater miskin” karena ia, sebagaimana yang kemudian dijadikan semboyan kreatif Putu Wijaya, ”bertolak dari yang ada”.

3. Kaidah kebahasaan: Penggunaan istilah teknis.

Kutipan: Grr, dor, blong, los, kognitif, fotograf, patos, humor, chaos, le vecu.

4. Kaidah kebahasaan: Penggunaan kata kerja mental.

Kutipan: Kata adalah materi yang punya volume di sebuah ruang, sebuah kombinasi bunyi dan imaji, sesuatu yang fisik yang menggebrak persepsi kita.

Sartre kemudian menyadari ia salah. Sejak 1960-an, ia mengakui bahwa bahasa bukan alat yang siap. Bahasa tak bisa mengungkapkan apa yang ada di bawah sadar, tak bisa mengartikulasikan hidup yang dijalani, le vecu.

2. Berikan komentarmu terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam teks esai tersebut!

Kedua esai yang berjudul ‘Menimbang Ayat-Ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ menggunakan gaya Bahasa yang padat dan lugas, penuh informasi, meskipun agak sulit dipahami karena penggunaan beberapa istilah teknis tanpa penjelasan maknanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 200 Bacalah Kutipan Novel Laskar Pelangi Berikut Ini

Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-Ayat Cinta’ dan ‘Gerr’ yang bisa dijadikan referensi saat para siswa belajar dan menjawab soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Kaidah kebahasaan ‘Menimbang Ayat-Ayat Cinta’ dan ‘Gerr’.

Artikel soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 210 ini hanya untuk membantu siswa Kelas 12 SMA belajar Bahasa Indonesia. Kebenaran kunci jawaban ini tidak mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan ada jawaban lainnya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler