Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase D CP SMP Kelas 7 - 9

- 12 Juli 2022, 03:00 WIB
Capaian pembelajaran (CP) SMP
Capaian pembelajaran (CP) SMP /

KILAS KLATEN – Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti merupakan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa di akhir fase pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Berikut ini Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk menyusun ATP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Fase D Kelas 7, kelas 8, dan kelas 9.

Sebagai informasi, Capaian pembelajaran (CP) yang digunakan di Sekolah Penggerak merupakan hal utama dalam suatu kurikulum dan kriteria suatu capaian pembelajaran yang baik yang dikembangkan oleh satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Baca juga: Cara Menyusun Modul Ajar dengan Mudah

Berikut ini Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk menyusun ATP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Fase D Kelas 7 - 9 sebagaimana dikutip dari SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek Nomor 008/H/KR/2022.

Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Fase D Kelas 7 - 9.

Pada akhir Fase D, peserta didik menyadari dan mensyukuri diri sebagai citra Allah, sebagai laki-laki atau perempuan, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, untuk mengembangkan diri melalui peran keluarga, sekolah, teman, masyarakat dan Gereja dengan meneladani pribadi Yesus Kristus, sehingga terpanggil untuk mengungkapkan imannya dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa, perayaan sakramen dan terlibat secara aktif di dalam kehidupan menggereja); serta mewujudkan imannya dalam hidup bermasyarakat (melaksanakan hak dan kewajiban, bersikap toleran, dan menghormati martabat manusia).

Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Fase D Kelas 7 - 9 Berdasarkan Elemen

Pribadi Peserta Didik

Peserta didik mampu memahami manusia sebagai citra Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai perempuan ataupun laki-laki, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur. Peserta didik menyadari dirinya yang tumbuh dan berkembang berkat peran keluarga, teman, sekolah dan Gereja.

Yesus Kristus

Halaman:

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x