Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 75-76 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat

- 1 September 2022, 22:30 WIB
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 75-76 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 75-76 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat /Pixabay.com/ sarangib

KILAS KLATEN - Artikel berikut ini berisi tentang kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan struktur Cerpen Pohon Keramat.

Artikel soal dan dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan struktur Cerpen Pohon Keramat berikut ini ditulis berdasarkan pembahasan Guru Bahasa Indonesia, Adnan BS, S.Pd.

Artikel soal dan dan kunci jawaban ini bisa dijadikan referensi bagi siswa-siswi kelas 9 SMP saat belajar dan menjawab soal halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan struktur Cerpen Pohon Keramat.

Sebagai informasi, materi Materi Kegiatan 2 Menyimpulkan struktur Cerpen Pohon Keramat ini terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 60 Mengidentifikasi Cerita Pendek Pohon Keramat

Buku teks Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP yang merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa Kelas 9 SMP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini ditulis oleh Agus Trianto, Titik Harsiati, dan E. Kosasih.

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan struktur Cerpen Pohon Keramat.

Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat

Isi struktur berikut sesuai isi cerpen ’’Pohon Keramat”.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat

Orientasi

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

Rangkaian Peristiwa

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

Komplikasi

Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.

Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.

Resolusi

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-puasnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyusun Cerita Pendek? Berikut Rangkuman Materi Bab 3 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP

Demikian Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat yang bisa dijadikan referensi saat menjawab soal halaman 75-76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur Cerpen Pohon Keramat.

Artikel soal dan kunci jawaban ini hanya untuk membantu siswa SMP belajar Bahasa Indonesia. Kebenaran kunci jawaban ini tidak mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan ada jawaban lainnya.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah