Network
KILAS KLATEN – Kemampuan berpikir kritis pada anak akan menjadi landasan penting dalam kehidupan yang bisa menentukan kesuksesan di masa depan.
Sebagai informasi, berpikir kritis adalah cara mengidentifikasi, mempertanyakan, merefleksikan, mengevaluasi informasi sehingga dapat memberikan penilaian yang tepat dan mengambil keputusan yang tepat.
Kemampuan berpikir secara kritis ini lah yang dapat mempengaruhi cara berpikir anak ketika memasuki usia dewasa.
Dilansir dari channel Youtube Ruang Edukator, bahwa diera sekarang ini, di jaman yang semakin berkembangnya informasi, sebagai orangtua sebaiknya melatih anak untuk dapat berpikir kritis, salah satunya dengan skill.
Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Pemahaman Modul 2 Semangat Guru 2: Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah
Setiap orangtua pastinya ingin anak-anaknya dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan memberikan informasi yang tepat.
Bukan hanya orangtua yang berperan untuk melatih anak agar bisa berpikir secara kritis, tetapi juga para pendidik atau guru di sekolah.
Terbayang kan jika seorang pendidik atau guru tidak mengganti pola mengajarnya? Anak-anak di sekolah tentunya tidak akan terasah otaknya untuk berpikir secara kritis.
Berpikir kritis bukan hanya mengenai skill dan keterampilan saja, melainkan juga pola pikir atau mind set.
Intinya seorang anak ketika berpikir kritis bisa mempunyai pola pikir yang tidak sembarangan.
Ketika seorang anak sudah terlatih untuk berpikir kritis, maka dirinya akan menjadi pribadi yang kritis dan analitis.
Baca Juga: Terbaru! Kunci Jawaban Post Test Semangat Guru 2 Modul 2 Berpikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah
Dalam channel youtube ruang edukator dijelaskan bahwa orangtua harus membiasakan diri untuk berpikir kritis supaya dapat dicontoh oleh anak.
Apabila orangtua sudah membiasakan dirinya untuk berpikir kritis, maka bisa mengajari anak salah satunya dengan melempar pertanyaan bukan pernyataan.
Sebagai contoh, tanyakan pada anak mengapa kamu berpendapat seperti itu? Atau mungkin apa pendapatmu? Sehingga anak akan berpikir tentang jawabannya.
Selain itu jangan lupa juga juga ajarkan anak melihat satu hal dari satu perspektif atau sudut pandang yang berbeda pada anak.
Hal ini supaya anak terbiasa memiliki pendapat sendiri dalam sudut pandang anak, dan dalam hal yang positif tentunya.
Biasakan juga anak memiliki rasa tanggung jawab, sehingga ia juga mampu mempertanggungjawabkan hasil pemikirannya dan atas sesuatu yang telah diperbuat sesuai dengan usianya.
Baca Juga: Rangkuman Cara Berfikir Kritis Dan Mencintai IPTEK Dalam Islam
Satu lagi yaitu biasakan anak untuk menggunakan argumen yang baik dan valid.
Intinya sebagai orangtua jangan terlalu mendikte anak, karena itu akan terbiasa sampai dewasa tidak akan menjadi pribadi yang mandiri.***
