Simak Model-model Pembelajaran Apa Saja yang Dipandang Bisa Menjadi Alternatif dalam Pembelajaran IPS di SD

- 23 Desember 2022, 19:20 WIB
Simak Model-model Pembelajaran Apa Saja yang Dipandang Bisa Menjadi Alternatif dalam Pembelajaran IPS di SD
Simak Model-model Pembelajaran Apa Saja yang Dipandang Bisa Menjadi Alternatif dalam Pembelajaran IPS di SD /Pixabay/StockSnap/

KILAS KLATEN - Model-model pembelajaran apa saja yang dipandang bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS di SD? Pertanyaan ini kerap ditanyakan guru-guru SD.

Terlebih mereka yang belum lama menjadi guru SD, yang biasanya masih bingung tentang model-model pembelajaran apa saja yang dipandang bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS di SD.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang model-model pembelajaran apa saja yang dipandang bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS di SD, yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi para guru kelas SD.

Seperti diketahui, Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS adalah salah satu mata pelajaran yang merupakan suatu bahan kajian yang terpadu. IPS merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9).

Baca Juga: Simak Latihan Soal UAS UT Materi dan Pembelajaran IPS SD PDGK4405 Semester 7 Lengkap Kunci Jawaban Agar Lulus

Pendidikan IPS di SD sendiri telah mengintegrasikan bahan pelajaran tersebut dalam satu bidang studi. Jadi, materi pelajaran IPS di SD merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu.

Misalkan materi tentang pasar, maka harus ditampilkan kapan atau bagaimana proses berdirinya (sejarah), dimana pasar itu berdiri (Geografi), bagaimana hubungan antara orang-orang yang berada di pasar (Sosiologi), bagaimana kebiasaan-kebiasaan orang menjual atau membeli di pasar (Antropologi) dan berapa jenis-jenis barang yang diperjualbelikan (Ekonomi).

Bisa dikatakan, bahwa Pendidikan IPS di sekolah dasar adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan pada tingkat menengah dan universitas, hanya karena pertimbangan tingkat kecerdasan, kematangan jiwa peserta didik, maka bahan pendidikannya disederhanakan, diseleksi, diadaptasi dan dimodifikasi untuk tujuan institusional didaksmen (Sidiharjo, 1997).

Lantas, model-model pembelajaran apa saja yang dipandang bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS di SD?

Baca Juga: Latihan Soal UAS UT Materi dan Pembelajaran IPS SD PDGK4405 Semester 7 Lengkap Kunci Jawaban, Simak Biar Lulus

Berikut ini akan dibahas model-model pembelajaran IPS di SD beserta langkah-langkah pembelajarannya.

1. Model Pembelajaran IPS di SD dengan Pendekatan Saintifik

Model pembelajaran IPS di SD pertama yang bisa diterapkan adalah pembelajaran saintifik. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan:

• mengamati (untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui),
• merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),
• mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik,
• mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan, dan
• mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan dan mungkin juga temuan lain yang di luar rumusan masalah untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Kegiatan pembelajaran IPS di SD dalam metode pendekatan saintifik meliputi tiga kegiatan, yaitu :

a. Kegiatan pendahuluan, meliputi :

• Peserta didik dan Guru mengucapkan salam.
• Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah di pelajari oleh peserta didik yang berkaitan dengan materi yang akan di pelajari.
• Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuam pembelajaran yang di sampaikan Guru.

b. Kegiatan inti, meliputi :

• Mengamati
• Menanya
• Mengumpulkan informasi/menalar
• Mengasosiasikan/mengolah informasi/eksperimen/mencoba
• Mengkomunikasikan/membentuk jejaring (networking).

Baca Juga: Latihan Soal UAS UT Pendidikan IPS di SD PDGK4106 Semester 4 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Simak Biar Lulus

c. Kegiatan penutup, meliputi :

• Peserta didik diminta untuk meningkatkan pemahamannya mengenai materi yang telah di pelajari dari buku- buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan.
• Guru dapat memberikan beberapa sumber berupa gambar atau video dari situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip, atau teori
• Peserta didik menerima pesan-pesan moral dari guru.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Salah satu model pembelajaran IPS di SD selanjutnya yang bisa digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) atau sering disebut PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik).

Model pembelajaran IPS ini bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah (PBM) sebagai berikut :

Tahap 1 Orientasi terhadap masalah:
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.

Tahap 2 Organisasi belajar:
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah di sajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka telah ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu di lakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tahap 3 Penyelidikan individual atau kelompok:
Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.

Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah:
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau power point slides.

Tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian:
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.

Baca Juga: Simak Soal UAS UT Pendidikan IPS di SD PDGK4106 Semester 4 Lengkap dengan Kunci Jawaban Biar Auto Lulus

3. Pembelajaran Discovery Learning/Inquiri

Metode discovery learning juga bisa diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD. Metode discovery learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi di harapkan siswa mampu mengorganisasikan sendiri.

Sebagai strategi pembelajaran discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan inquiri maupun problem solving.

Discovery learning lebih menekankan pada konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, sedangkan pada inkuiri dan problem solving masalah yang di hadapkan pada siswa di rekayasa oleh guru.

Pembelajaran discovery learning menghendaki guru memberi kesempatan terhadap peserta didik untuk menjadi problem solving, scientis ataupun historian.

Bahan ajar pelajaran IPS tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.

Langkah-langkah operasional pembelajaran discovery learning sebagai berikut :

a) Persiapan

• Menentukan tujuan pembelajaran.
• Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
• Memilih materi pelajaran.
• Menentukan topik-topik yang harus di pelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
• Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagiannya untuk di pelajari peserta didik.
• Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahapan aktif ikonik sampai ke simbolik.
• Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

Baca Juga: JAWABAN Bu Susan Seorang Guru SMP, Pada Setiap Akhir Pembelajaran, Bu Susan Selalu Menanyakan Kepada Peserta

b) Pelaksanaan

Stimulisasi/pemberian rangsangan:
Pertama-tama peserta didik di hadapkan pada sesuatu yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

Pernyataan/identifikasi masalah:
Guru memberi kesempatan keapada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan masalah.

Pengumpulan Data:
Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah. Peserta didik di berikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

Pengolahan Data:
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dsb. Di olah, di klasifikasikan, dan di tabulasi bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta di maknai.

Pembuktian:
Pada tahap ini peserta didik melkaukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan masalah penarikan kesimpulan/generalisasi.

Baca Juga: Latihan Soal UAS UT Konsep Dasar IPS PDGK4102 Semester 3 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Simak Biar Auto Lulus

Tahap generalisasi/menarik kesimpulan:
Tahap generalisasi adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat di jadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Demikian penjelasan tentang model-model pembelajaran apa saja yang dipandang bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS di SD. Guru bisa mengembangkan model-model pembelajaran kreatif lainnya agar mampu menarik minat peserta didik.***

Editor: Masruro

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x