LENGKAP! Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia

- 4 Januari 2023, 23:10 WIB
LENGKAP! kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia
LENGKAP! kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia /Instagram/@rumah_adat_sasak/

KILAS KLATEN – Simak kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia

Kabar gembira untuk siswa kelas 10, karena artikel ini akan membahas kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia

Pertanyaan tentang kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia akan dijumpai para siswa.

Jawaban kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia

Artikel kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia dibuat untuk dijadikan referensi siswa.

Artikel kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia  diambil dalam buku siswa PKN kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: LENGKAP! Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 80 Kurikulum Merdeka, Menjaga Kebinekaan dalam Beragama

Pertanyaan

Uji Kompetensi

1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin.

Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan 'laki-laki itu pemimpin perempuan' sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki.

Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender?

2. Ada orang-orang di beberapa daerah yang mengajak warga setempat untuk menolak pendatang, seolah-olah Tuhan menciptakan bumi ini hanya mereka sendiri.

Padahal banyak warga pendatang telah berjasa untuk ikut memajukan daerah tersebut baik secara sosial seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan dan ekonomi.

Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa beragamnya warga termasuk para pendatang akan membuat daerah tersebut maju, sedangkan menolak keragaman penduduk akan membuat suatu daerah akan terus terbelakang?

Baca Juga: LENGKAP! Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 98 Kurikulum Merdeka, Tentang Permainan Tradisional di Daerah Saya

Jawaban

1. Memang benar, sampai saat ini masih terjadi ketidakberimbangan gender, laki-laki dipandang sebagai pihak unggulan di atas perempuan dalam berbagai aspek penting kehidupan.

Saya kurang sepakat terhadap anggapan bahwa laki-laki lebih unggul daripada perempuan. Tentang ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan bahwa lelaki pemimpin perempuan, perlu ditafsiri secara mendalam, jadi tidak boleh sembarang tafsir.

Kesadaran gender masyarakat, bisa ditingkatkan melalui pemahaman baru yang tepat dengan makna kebinekaan. Hal tersebut bsia dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan jgua lingkungan kerja.

2. Pertama kita harus memaklumi keterbatasan akal masyarakat awam yang menolak pendatang baru atas alasan yang tidak masuk akal.

Untuk itu, kita perlu memberikan pemaparan dan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai makna penting keberagaman sesungguhnya. Sehingga masyarakat memiliki paradigm baru yang positif terhadap pendatang baru.

Menolak perbedaan menurut saya juga sama saja menolak kehendak Tuhan, karena Tuhan sendirilah yang menciptakan sebuah perbedaan.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN PKN kelas 7 Halaman 263, Aktivitas Kelompok, Kesinambungan Sejarah Hindu-Budha dan Islam

Itulah kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia

Kunci jawaban PKN kelas 7 Halaman 88 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4, Kebinekaan Indonesia tersebut dibuat sebagai referensi siswa dalam belajar dan bukan menjadi jawaban mutlak, karena siswa dapat mengeksplorasi jawabannya sendiri.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah