KILAS KLATEN - Ajang Global Youth Invention dan Innovation Fair (GYIIF) 2023 yang diselenggarakan di Kampus IPB University membawakan hasil yang luar biasa.
Dalam gelaran acara tersebut, lima pelajar SMAN 1 Bengkulu berhasil mendapatkan medali emas yakni berhasil mengalahkan 227 tim lainnya yang berasal dari 17 negara.
Salah satu perwakilan dari SMAN 1 Bengkulu tersebut membuat permen anti kanker yang berbahan dari rumput liar.
Muhammad, Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Bengkulu mengatakan ide pembuatan permen anti kanker itu dikarenakan kasus kanker di Indonesia semakin meningkat.
Bahan dasar permen pun berasal dari tiga jenis rumput liar yakni rumput teki, rumput mutiara, dan daung ketapang.
Muhammad mengatakan ide awal pembuatan permen anti kanker tersebut, karena angka kasus kanker di Indonesia cukup tinggi dan kami berinovasi untuk membuat permen anti-kanker. Sebab lebih baik mencegah daripada mengobati.
Baca Juga: Info Beasiswa Bank Indonesia 2023 bagi Mahasiswa S1 di Seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia
Menurut Muhammad, sebelum terpilihnya rumput teki, rumput mutiara, dan daun ketapang sebagai bahan dasar permen tersebut.
Ia dan keempat orang lainnya telah melakukan penelitian dan uji coba kepada puluhan rumput liar yang berada di wilayahnya di laboratorium sekolah hingga laboratorium farmasi.
Berdasarkan penelitian, ketiga daun itu ternyata memiliki kandungan flavonoid yang gunanya dapat menangkal radikal bebas. Sehingga dipercaya mampu mencegah kanker.
"Untuk proses pembuatannya sama dengan pembuatan permen, namun kami menggunakan rumput liar sebagai bahan utamanya," ujar Muhammad sebagaimana Pikiran-Rakyat.com kutip dari Antara pada Selasa, 21 Februari 2023.
Sementara itu guru pembimbing Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Kota Bengkulu, Syalendra Putra menjelaskan, penemuan permen anti kanker ini menjadi hal yang pertama di Provinsi Bengkulu.
Untuk itu pihaknya akan segera mendaftarkan penemuan tersebut pada lembaga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Penemuan permen antikanker juga akan diurus perizinannya ke Kementerian Kesehatan" ujarnya.
Syalendra berharap, penemuan anak didiknya ini dapat membantu pemerintah dalam menekan angka kasus penderita kanker di Indonesia.
"Dengan adanya penemuan permen anti kanker ini dapat membantu menekan kasus pengidap kanker di Indonesia," katanya.***